Story cover for If only I didn't met You by naraaawithoutn
If only I didn't met You
  • WpView
    Reads 191
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 191
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jan 29
"Lari, Ella, lari sekencang-kencangnya! Jangan sampai dia menangkapmu!" Bisikan itu terus menghantui pikiranku. Aku sudah berlari sekuat tenaga menjauh darinya!

BRUGG

"Aw... apa sih!" Gadis itu tersandung sebuah kayu besar yang tak terlihat di kegelapan. Dipunggung kakinya, muncul lebam berwarna biru yang perlahan mengeluarkan darah.

Wajah Ella basah oleh keringat, seluruh tubuhnya gemetar hebat. Ia berusaha berdiri, namun rasa sakit luar biasa membuatnya tak mampu. "Tolong... kali ini saja, berdirilah," bisiknya memohon pada dirinya sendiri.

Mendengar suara yang begitu familiar, Ella terpaksa bergerak, meski hanya bisa mendorong tubuhnya maju dengan lutut, sementara kedua tangan menopang di depan. Rasa sakit menusuk bagian bawah tangannya, tapi ia tetap memaksa maju.

"Ah, terima kasih!" seru Ella bahagia ketika melihat sebuah pohon besar tak jauh darinya. Dengan menahan rasa sakit, ia berusaha secepat mungkin mendekat.

Suara langkah kaki yang semakin mendekat membuat Ella panik. Suara berat dan mengancam itu berusaha menemukan wujud Ella.

Ella bersembunyi di balik pohon besar, terduduk di tanah. Tubuhnya bergetar hebat, ia menutup mulutnya, berusaha keras untuk tidak mengeluarkan sepatah kata pun, berjuang mengatur napasnya yang memburu.

"Ella... kubilang jangan lakukan itu. Ini yang kau minta, kan?" ucap suara pria itu, pelan namun sarat ancaman.

"Tidak salah lagi... kenapa aku selalu merasakan aura negatif darinya!" gumam Ella dalam hati, sambil menahan diri untuk tetap tak bersuara...

--curious? let's read..
All Rights Reserved
Sign up to add If only I didn't met You to your library and receive updates
or
#28wattpadforyou
Content Guidelines
You may also like
HTS (Hubungan Tentang Status) by Dilandita
28 parts Complete
"Lo percaya hubungan tanpa status nggak?" Ara menatap Ale dengan heran, "Kenapa tiba-tiba lo nanya begitu?" "Gue pengen tau aja pendapat lo." "Kalau gue rasa sih nggak bakal ada manusia yang mau menjalani hubungan tanpa status. Kalaupun awalnya dia nerima, pasti lama kelamaan dia bakal nuntut sebuah kata yang disebut 'status' itu sendiri." Ale hanya mangut-mangut mendengar jawaban Ara. Lalu, sebuah ide muncul dikepalanya. "Kita coba yuk?" "Coba apaan?" Tanya Ara heran. "Coba HTS-an." "Nope, lo gila ya?" "Lo takut ya Ra?" Tantang Ale. "Siapa bilang gue takut? Gue cuma males ngikutin permainan gila lo itu." "Ayolah Ra. Lagian ini efektif." "Efektif apaan?" "Efektif menjauhkan makhluk-makhluk yang bernama cewek dari pandangan gue." "Lah gue kan cewek?" "Kecuali lo, Kiara Nabila." Ujar Ale. "Lagian ada keuntungannya buat lo." "Apa keuntungannya?" "Lo nggak perlu ngelabrak lagi cewek-cewek yang ada hati sama gue." "Deal." Ucap Ara tanpa pikir panjang. Begitulah 'permainan' itu dimulai. Tetapi mereka lupa, siapa yang bermain api maka harus siap juga untuk terbakar. Yeaaaaay.. Cerita kedua dimulaaaaiiiiiii.. Kali ini ada Ara dan Ale, si duo bersahabat yang bertolak belakang sedang memulai cerita mereka. Mari dibaca, comment, dan vote yaaa.. Salam Sayang, Dilandita Note: Jangan menambah dosa dengan mengcopy paste dan meremake hasil karya penulis. Cover diambil dari Pinterest, jadi jika ada kesamaan dalam cover mohon dimaafkan, namanya juga dunia maya. Terima kasih.
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] by tiaxyl
28 parts Ongoing Mature
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
H-30 (Freenbecky)  by linabecbec
39 parts Complete Mature
Di luar gedung pernikahan, di bawah langit yang mulai memerah, terdapat seorang wanita yang terjatuh, duduk membungkuk dengan wajah tertutup tangan. Halaman depan gedung itu menjadi saksi bisu betapa hancurnya hati seseorang yang sedang meratapi takdirnya. Dialah Freen. Tangisannya terdengar jelas, mengalir deras, seolah mengeluarkan segala rasa sakit yang selama ini terpendam. Kini, semua rasa itu menyatu, menggunung, begitu berat, setelah menyaksikan puncak kepedihannya. Becky-satu-satunya wanita yang begitu ia cintai-telah bersanding dengan pria pilihan hatinya. "Freen!" teriak Nam, yang berlari menghampiri sahabatnya itu. Tanpa ragu, Nam memeluknya erat, ikut merasakan kepedihan yang tak terkatakan. Nam tak bisa menahan air matanya. Hatinya pun remuk melihat sahabatnya begitu hancur. "Maafkan aku, Freen," ujar Heng dengan suara penuh penyesalan. "Aku... aku tak bisa mencegahnya." Freen hanya terisak. Tanpa bisa berkata apa-apa, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar hebat, dan rasanya seolah dada ini akan meledak. "Becky... dia sudah jadi milik orang lain sekarang..." suara Freen tercekat, semakin tertahan oleh tangisannya yang tak bisa dihentikan. Nam menggigit bibir, menunduk, seolah tak lagi memiliki kata-kata yang bisa menghiburnya. "Sudahlah, Freen... kau sudah berjuang dengan sekuat tenaga," kata Heng dengan suara berat. "Kau sudah melakukan yang terbaik." "Aku gagal, Heng... aku gagal," ucap Freen dengan air mata yang terus mengalir, membasahi pipinya. "Aku tak bisa membuatnya tetap di sini, bersama aku." Heng menundukkan kepala, tak kuasa menahan air mata yang kini mengalir di pipinya. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk Freen, menemani sahabatnya yang tengah hancur, menangis bersama di tengah keheningan malam.
Hantu Naci Piuu! [END] by Cacamarica_zzhh7
65 parts Complete
Kecil, putih, terbang melesat? Apalagi, kalau bukan Naci (nasi kecil) seorang hantu yang tinggal di pohon pete bersama keluarganya. Dia mati, sudah 5 tahun berlalu, tetapi dia kembali ke hadapannya. Hanya untuk memanfatkannya, tidak masalah dia senang. Namun, ketakutan dalam kenyataan tentang perasaan tidak ingin ditinggal kembali, itu selalu mengganggunya menjadi obsesi gelap. "Cepat atau lambat aku akan pergi kembali Mas. Jadi, ayo kita ukir takdir kita sendiri dengan bahagia kali ini, dengan sisa yang ada, sebelum semuanya kembali lenyap dari pandangan." Pria itu membantah dengan tegas. "Jalani saja sekarang ini, aku mau egois untuk satu hal itu, apalagi yang bersangkut pautkan dengan dirimu. Tidak ada hal yang harus dibantah, kata kamu mari kita ukir takdir kita sendiri dengan bahagia, 'kan? Jadi, ayo kita ukir dengan aku sebagai porosnya." Sudut bibirnya terangkat, perlahan turun. Iris cokelat itu menatap dalam gadisnya. "Tidak ada perpisahan yang sakit mulai sekarang. Jadi, ayo ikuti kemauanku seolah-olah kamu hidup kembali." Sungguh gila! Kenyataan apalagi yang harus wanita itu terima, seharusnya bukan seperti ini. Menerima obsesi gelap dari pemuda yang pernah singgah di hatinya. Kemalangan datang di saat semua orang mangkir dari tanggung jawab. Ini tentang pria yang balik ke kampung halaman, membuka luka lama yang selama ini ia pendam dan memilih pergi ke kota. Dengan kembalinya dia ke desa apakah yang akan dia dapatkan? Kemalangan bertemu hantu jail atau kesenangan. Karena ada rahasia yang terkuak secara perlahan. Suara ciri khas Naci adalah PIU. "Piu, Piu, Piu." Bahasa yang hanya dimengerti bangsa jin. ⚠️PLAGIAT JAUH-JAUH SANA! DILARANG MENYALIN DALAM BENTUK APA PUN! HARGAIN JERIH PAYAH ORANG LAIN, KALAU KAMU ORANG~ #8 Humor 3/5/24 #1 Arwah 14/5/24 #1 Hantu 16/5/24 #2 Fiksi umum 21/8/24 #3 Romansa 20/5/25 #5 Fantasi 20/5/25 #3 darkromance 20/5/25
Lorong Tanpa Ujung;END by aerynnalla
30 parts Ongoing
Aella tak pernah menyangka, kepindahannya ke sebuah sekolah tua bernama Lenterra justru menyeretnya ke dalam misteri yang tak memiliki ujung. Di balik lorong gelap yang dikunci rapat, berdiri sebuah cermin besar-tanpa pantulan, tanpa suara, dan tanpa logika. Saat Aella menyentuhnya untuk pertama kali, ia masuk ke dunia paralel... tempat segalanya terasa familiar, tapi salah. Di sana, ia bertemu Alther-siswa misterius yang tahu terlalu banyak tentang dunia cermin dan tentang Aella sendiri. Tapi semakin dalam mereka masuk, semakin terkuak bahwa dunia itu bukan sekadar bayangan. Ia adalah kenangan, luka, dan rahasia yang dikubur hidup-hidup. Dan satu hal yang tidak pernah Aella sangka: Mungkin, dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang seharusnya. Karena beberapa lorong tidak punya akhir. Dan beberapa cinta... hanya bisa hidup dalam pantulan yang tak pernah kembali. __________________________________________ Hello saya Aerynna Ayalla, sering disapa ala tapi kalian terserah saja yah. untuk cerita ini mungkin kalian pernah baca endless corridor, nama tokoh dan alurnya hampir sama tapi saya sedikit merubah alurnya, untuk cerita endless corridor mungkin beberapa hari kedepan atau sebulan saya tidak lanjutkan karena akun wattpad saya masih belum bisa dibuka untuk sekarang. enjoyy saja baca cerita ini, ini juga tidak kalah seru dan sedikit di bumbui alur baru. ini murni pemikiran saya yah, jangan copy. jangan merugikan diri sendiri dan orang lain yah sayang, salam hangat dari ala cantik..
You may also like
Slide 1 of 10
HTS (Hubungan Tentang Status) cover
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover
H-30 (Freenbecky)  cover
D'HEAVEN cover
Hantu Naci Piuu! [END] cover
Sporty Girl vs Gossip Girl cover
Alenara; Living in a Fairy Tale cover
MY HOPE IS YOU (END) cover
Lorong Tanpa Ujung;END cover
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover

HTS (Hubungan Tentang Status)

28 parts Complete

"Lo percaya hubungan tanpa status nggak?" Ara menatap Ale dengan heran, "Kenapa tiba-tiba lo nanya begitu?" "Gue pengen tau aja pendapat lo." "Kalau gue rasa sih nggak bakal ada manusia yang mau menjalani hubungan tanpa status. Kalaupun awalnya dia nerima, pasti lama kelamaan dia bakal nuntut sebuah kata yang disebut 'status' itu sendiri." Ale hanya mangut-mangut mendengar jawaban Ara. Lalu, sebuah ide muncul dikepalanya. "Kita coba yuk?" "Coba apaan?" Tanya Ara heran. "Coba HTS-an." "Nope, lo gila ya?" "Lo takut ya Ra?" Tantang Ale. "Siapa bilang gue takut? Gue cuma males ngikutin permainan gila lo itu." "Ayolah Ra. Lagian ini efektif." "Efektif apaan?" "Efektif menjauhkan makhluk-makhluk yang bernama cewek dari pandangan gue." "Lah gue kan cewek?" "Kecuali lo, Kiara Nabila." Ujar Ale. "Lagian ada keuntungannya buat lo." "Apa keuntungannya?" "Lo nggak perlu ngelabrak lagi cewek-cewek yang ada hati sama gue." "Deal." Ucap Ara tanpa pikir panjang. Begitulah 'permainan' itu dimulai. Tetapi mereka lupa, siapa yang bermain api maka harus siap juga untuk terbakar. Yeaaaaay.. Cerita kedua dimulaaaaiiiiiii.. Kali ini ada Ara dan Ale, si duo bersahabat yang bertolak belakang sedang memulai cerita mereka. Mari dibaca, comment, dan vote yaaa.. Salam Sayang, Dilandita Note: Jangan menambah dosa dengan mengcopy paste dan meremake hasil karya penulis. Cover diambil dari Pinterest, jadi jika ada kesamaan dalam cover mohon dimaafkan, namanya juga dunia maya. Terima kasih.