Dunia ini telah lama terbelah.
Antara terang dan gelap, harapan dan kehancuran.
Di satu sisi, dunia manusia terus bergerak tanpa melihat ke belakang. Kota-kota mereka menelan hutan dan sungai, meninggalkan tanah yang retak dan langit yang terbakar. Mereka menyebutnya kemajuan, tetapi tanah itu sendiri berbisik tentang sesuatu yang telah lama mereka lupakan.
Di sisi lain, di tempat yang tersembunyi di antara bayangan dan cahaya, dunia lain bernafas dalam kesunyian. Mereka menyebutnya Lumora-dunia yang lahir dari keseimbangan yang rapuh. Di sana, setiap pohon memiliki ingatan, setiap sungai memiliki suara, dan setiap retakan yang terbuka adalah jembatan menuju kebenaran yang terlupakan.
Tetapi kini, kedua dunia itu mulai berguncang. Retakan semakin besar. Cahaya dan bayangan tidak lagi berada di tempatnya. Dunia nyata menarik dunia lain ke dalam kehancurannya, dan dunia yang tersembunyi berusaha bertahan dengan sisa-sisa harmoni yang masih ada.
Dan di antara dua dunia ini, ada seorang yang tak pernah meminta peran ini.
Issi.
Ia tidak tahu apakah ia datang untuk menyelamatkan, atau hanya menjadi saksi dari kehancuran yang tak terelakkan.