Sinopsis:
Yujin baru saja pindah ke Sekolah Menengah Elara, sebuah sekolah elit yang penuh dengan peraturan aneh dan suasana misterius. Sejak hari pertama, dia sudah merasa ada sesuatu yang berbeda dari tempat ini-guru-guru yang terlalu ketat, murid-murid yang terlalu sempurna, dan yang paling aneh, ada satu gedung tua di belakang sekolah yang selalu dikunci rapat.
Di sekolah ini, Yujin cepat beradaptasi dan mendapatkan banyak teman, terutama Minju, Yena, dan Yuri. Namun, ada satu murid yang menarik perhatiannya lebih dari siapa pun: Jang Wonyoung. Wonyoung adalah gadis sempurna di mata semua orang-cantik, cerdas, anggun, dan selalu mendapatkan perhatian. Namun, meski begitu populer, Wonyoung tidak pernah terlihat dekat dengan siapa pun.
Saat Yujin mencoba mendekatinya, Wonyoung selalu bersikap dingin. Setiap kali Yujin mengajak berbicara, dia hanya mendapatkan tatapan kosong atau jawaban singkat. Tapi Yujin bukan tipe orang yang mudah menyerah. Ada sesuatu di balik mata Wonyoung yang membuatnya penasaran-seperti luka yang tak terlihat.
Namun, semakin Yujin berusaha berteman dengannya, semakin banyak keanehan yang dia temukan. Dia mulai menyadari bahwa Wonyoung selalu menghindari gedung tua di belakang sekolah, seolah ada sesuatu yang membuatnya takut.
Suatu malam, saat Yujin dan teman-temannya bermain di asrama, Minju tanpa sengaja menyebutkan rumor lama: dulu, ada seorang murid di sekolah ini yang menghilang tanpa jejak setelah berteman dengan Wonyoung.
Apakah rumor itu benar? Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu Wonyoung? Dan mengapa Wonyoung begitu takut untuk memiliki teman?
Yujin bertekad untuk mencari tahu kebenarannya, meskipun itu berarti harus menghadapi rahasia kelam yang tersembunyi di sekolah ini...
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.