Shen Langting,
sesuai dengan namanya, sangat liar.
Terlahir dalam keluarga kaya, terlahir di lingkungan gay, dia adalah tokoh terkenal di lintasan balap, namun dia dapat melewati kehijauan tanpa terkena sehelai daun pun.
Pada suatu pertemuan alumni, para seniornya semua khawatir tentang membesarkan anak-anak, tetapi dia merentangkan tangannya dan tersenyum dengan gembira: "Kamu pasti iri, aku tidak akan pernah mengalami masalah seperti ini dalam hidupku.
" Ketika aku sampai di rumah, aku ditampar di muka.
Sebuah kotak kardus tiba-tiba muncul di pintu rumah. Di dalamnya ada seorang bayi laki-laki yang sedang memegang botol. Dia agak gemuk dan hanya bisa mengucapkan dua kata: bodoh...bodoh...
Shen Langting memasukkan tangannya ke dalam saku. , tampan sekali: Kamu yang bodoh!
Dia ingin mengirim bayi yang jatuh dari langit itu ke kantor polisi, namun tanpa sengaja menemukan sebuah catatan yang terselip di dada bayi itu dengan sederet kata-kata yang tertulis di atasnya: Ini adalah anak kandungmu, jika kau tidak percaya padaku, pergilah melakukan tes paternitas.
Shen Langting: ...
Ini semua salahku karena terlalu banyak bicara. Aku mendapat kesempatan menjadi seorang ayah tanpa alasan yang jelas.
Sejak saat itu, Shen Langting mulai menghabiskan hari-harinya berpacu dengan anaknya sambil mencari ibu anak itu.
---
Seorang pembalap profesional yang berjiwa bebas sebagai atasan VS seorang CEO yang menghasilkan bayi sebagai bawahan.
Baik atasan maupun bawahan bukanlah orang biasa, hanya bayi yang patuh.
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+