Story cover for Dèjà Brew  by ivyharmon
Dèjà Brew
  • WpView
    Reads 5,086
  • WpVote
    Votes 444
  • WpPart
    Parts 30
  • WpView
    Reads 5,086
  • WpVote
    Votes 444
  • WpPart
    Parts 30
Ongoing, First published Feb 01
"Kopi yang sama, perasaan yang (mungkin) masih sama. Tapi kali ini, apa akhirnya akan berbeda?"

Bianca Salsabila Aurellia baru saja naik jabatan jadi asisten pribadi di Stratos Global, perusahaan logistik internasional. Pekerjaannya cukup menantang, tapi Bianca bertekad untuk buktikan kalau dia bisa. Namun, hidupnya jadi sedikit rumit saat ia bertemu lagi dengan Julian Faris, cowok yang dulu sempat ia suka waktu SMA.

Dulu, Bianca sempat mengungkapkan perasaannya, tapi respon Julian hanya senyum tanpa kasih jawaban yang jelas.

Sekarang Bianca dan Julian ada di kantor yang sama. Perasaan lama itu mulai muncul lagi, tapi Bianca berusaha fokus ke pekerjaan. Dengan segala tekanan di kantor, ditambah kenangan lama yang kembali, Bianca harus memutuskan: lanjutkan kariernya atau kasih kesempatan lagi buat perasaan yang belum selesai?
All Rights Reserved
Sign up to add Dèjà Brew to your library and receive updates
or
#103metropop
Content Guidelines
You may also like
Collision Course  by Jaesalee06
16 parts Ongoing
Ini kisah tentang cinta segitiga yang tadinya simpel, tapi tiba-tiba upgrade jadi love polygon. Ada rivalitas level sinetron pagi, dendam yang nempel kayak stiker di helm yang udah kelamaan dijemur, dan anak-anak muda yang masih bingung mau galau atau move on. Ada yang denial setengah mati, ada yang pacaran tapi putus-nyambung kayak kabel casan rusak. Dan di tengah semua drama ini, ada satu 'princess' yang entah sadar atau enggak, dikelilingi para 'pangeran'. Ini beneran kisah cinta atau malah harem modern?! --- Member Blitz mundur beberapa langkah. Bukan karena mereka takut, tapi karena mereka benar-benar ingin masalah ini segera selesai. Tidak apa-apa jika Bianca dan Raja harus beradu argumen sampai mulut mereka berbusa, asalkan ada penyelesaian. Keanu sudah bosan mendengar Raja yang setiap malam memainkan lagu yang sama di piano berulang kali di basecamp. Seolah-olah dentingan nada itu bisa meredakan kekacauan di hatinya. Bramasta? Ia sudah lelah melihat Raja yang terus berolahraga tanpa mengenal kata istirahat, seakan keringat bisa menghapus sesaknya. Bastian dan Mahen memang jarang berada di basecamp sekarang, tapi mereka juga mulai muak dengan panggilan telepon dari Raja yang selalu menanyakan hal yang sama-Bianca masih marah nggak? Gue harus gimana? Sementara Aji dan Langit? Mereka sudah lelah lahir dan batin. Lelah menjadi partner balapan Raja setiap kali hati pemuda itu kacau, menemaninya melampiaskan amarah di lintasan jalanan kota. Lelah juga menghibur Bianca yang, meski bersikap kuat di depan orang lain, tetap saja manusia yang bisa rapuh. Intinya? Tidak ada kenyamanan di Blitz setelah dua sejoli itu putus.
You may also like
Slide 1 of 9
𝐏𝐀𝐃𝐌𝐀 - [𝑻𝒉𝒆 𝑾𝒉𝒊𝒕𝒆 𝑳𝒐𝒕𝒖𝒔] ✓  cover
Ruang Kelana [ SUDAH TERBIT ] cover
JEBAKAN CEO NAKAL (21+) cover
Double'A Season 2 cover
Pemilik Hati Ketos Dingin (Tamat)  cover
Collision Course  cover
DUDA KESAYANGAN RENGGANIS (END) cover
Falling For The Wrong Samudera (Terbit)  cover
My Bully My Obsession GxG(Season 2) cover

𝐏𝐀𝐃𝐌𝐀 - [𝑻𝒉𝒆 𝑾𝒉𝒊𝒕𝒆 𝑳𝒐𝒕𝒖𝒔] ✓

15 parts Ongoing

Biru awalnya tidak pernah merasa nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya itu aneh. Lagipula, nama adalah bagian dari anugerah dan manifestasi doa. Daripada tidak memiliki identitas, alangkah sedihnya. Biru juga tidak pernah merasa begitu terintimidasi sepanjang sembilan belas tahun hidup di dunia sampai ia harus mengetahui fakta bahwa ada Biru lain yang juga hidup dan bernapas di sekitarnya. Biru yang dingin, tidak tersentuh, dan memiliki tatapan kelam segelap laut kala malam. Biru yang tidak pernah ia sangka akan menjadi klimaks dalam kisahnya. "Kok, nama Kakak sama kaya aku sih? Orang tua kakak gak kreatif banget ngasih nama." Biru menatap jengkel. Ditatapnya laki-laki yang kerap minim ekspresi tersebut. "Saya gak punya orang tua!" Sang lawan bicara berdesis seraya memejamkan matanya sesaat. "Lagipula saya tidak meniru siapapun dan saya jauh lebih tua daripada kamu, Padma." ©KaktusKelabu