Namaku Lily. Sejak kecil, Ayah selalu mengajariku dengan cara yang lembut dan penuh kasih. Ia rela mengorbankan banyak hal, bahkan hal kecil yang ia sukai-seperti kepala ikan hasil pancingannya, yang selalu ia berikan padaku. Ayah mengorbankan waktu dan tenaganya demi kebahagiaanku.
Namun, seiring waktu, aku merasa kasih sayangnya berubah. Kata-katanya kini lebih tajam, tidak kasar, tetapi menusuk hatiku. Dulu, Ayah membentukku menjadi seseorang yang lembut dan penuh perasaan, tetapi kini ia menuntutku menjadi yang terbaik.
Ayah, tahukah engkau? Aku selalu berusaha. Aku ingin membuatmu bangga, tapi bagaimana jika menjadi yang terbaik bukan jalanku? Bagaimana jika Tuhan menakdirkanku untuk berjalan di jalur yang berbeda? Apakah Ayah akan tetap mencintaiku seperti dulu?
Tapi percayalah ayah, suatu saat nanti, aku akan punya jalanku sendiri untuk membuatmu bangga
Aku sayang ayah