Story cover for Tumbuh dengan Luka [TERBIT] by 4wanbiruu
Tumbuh dengan Luka [TERBIT]
  • WpView
    Reads 439
  • WpVote
    Votes 156
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 439
  • WpVote
    Votes 156
  • WpPart
    Parts 16
Ongoing, First published Feb 02
"Setidak pantas itukah aku untuk diterima?"

Ini tentang seorang anak tengah yang kehadirannya tidak disukai oleh kakak-kakak maupun adik-adiknya. Sebut saja Safa. Dia adalah anak yang selalu dibela oleh ayahnya. Dan itu membuatnya tumbuh menjadi gadis yang egois. Sifat egoisnya membuat keluarganya tak menyukainya. Dikucilkan oleh kakak-kakaknya dan dijauhi oleh adik-adiknya. Safa merasa sakit jiwa. Rumah yang seharusnya terasa nyaman, justru menjadi penjara bagi gadis itu.
All Rights Reserved
Sign up to add Tumbuh dengan Luka [TERBIT] to your library and receive updates
or
#84trend
Content Guidelines
You may also like
Seperti Tulang [SUDAH TERBIT] by din4diinn
25 parts Ongoing
⚠️ Ditulis oleh: Aksaradin & NS. Sea ⚠️ Tersedia di shopee @ranisalenovel *** Haura Putri Maheswari, perempuan yang dikenal cantik, entah parasnya, maupun bentuk lukanya. Haura tumbuh pada atap sempurna, tapi cacat. Ia diperbolehkan untuk tinggal, meski suasana tampak berbeda dalam sana. Sebab, beberapa orang mungkin tidak akan pernah menganggapnya terlihat. Meskipun begitu, Haura tetap ingin bersama keluarganya. Tidak ada yang baik-baik saja, hari-hari terasa seperti berjalan pada kegelapan. Memasuki dunia yang di mana hanya ada luka dan air mata. Hidup tidak selamanya berisi kebahagiaan, memang. Luka, duka, pilu, dan rasa sedih akan selalu bertandang tanpa henti. Bahkan, tidak semua orang mampu bertahan hingga akhir. Ada yang memilih memutuskan jalannya sendiri, memilih mengutuk diri atas kelahiran, dan ada yang pulang sebelum waktunya. Namun kali ini, Haura berharap ia mampu bertahan di tengah gempuran pembenci. Tak ada yang dapat disalahkan, termasuk takdir. Semua yang terjadi sudah memiliki garisnya sendiri. Haura percaya, pada awalnya, bahwa hal-hal yang rusak pasti akan menemukan utuhnya suatu saat nanti. Hingga di mana kepercayaannya mulai pudar, seseorang datang, menuntunnya kembali pada jalan berbatu yang ia lalui sebelumnya. Ia jelas menolak, untuk apa kembali pada tempat yang sama jika harus mengulang patah yang serupa untuk kesekian kali? "Untuk membuat usaha lo menanam benih bunga di tahun-tahun sebelumnya nggak sia-sia. Gak mungkin 'kan kalau lo gak mau ngelihat hal indah yang selau lo nanti kedatangannya." - Samudra Sean Albiru **** "Ketika hidup dianugerahi patah berkali-kali, kau akan memilih mati, atau kembali sembuh dalam keadaan tak utuh?" - Seperti Tulang
You may also like
Slide 1 of 10
Luka Pertama Untuk Aku Yang Pertama [DITERBITKAN] cover
About kevin (End)✅ cover
LUKA cover
Waiting Room [TERBIT] cover
Sejenak Luka cover
DIKALA SALING cover
Seperti Tulang [SUDAH TERBIT] cover
Breathe cover
Pesantren Tempat Ternyamanku [TERBIT] cover
Cintailah Aku, Mas Santri! [TERBIT] cover

Luka Pertama Untuk Aku Yang Pertama [DITERBITKAN]

34 parts Complete

*Judul:* Luka Pertama untuk Aku yang Pertama Sinopsis menceritakan kisah seorang anak pertama yang tumbuh dalam trauma karena tidak memiliki sosok ayah dalam hidupnya. Sejak kecil, ia harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya tidak pernah ada di sampingnya. Menghadapi hidup sendirian. Sebagai anak pertama, ia diharapkan menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya, tetapi beban tanggung jawab ini semakin berat karena trauma yang dialaminya. Menggambarkan bagaimana anak pertama ini berusaha untuk memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya. Ia harus belajar untuk menghadapi dunia tanpa sosok ayah yang seharusnya menjadi panutan dan pelindungnya. Namun, hidupnya menjadi semakin rumit ketika ia mengalami cinta pertama yang mendalam dengan seseorang yang tidak layak. Ia memberikan hatinya sepenuhnya, tetapi akhirnya dihianati dan terluka. Pengalaman pahit ini membuatnya merasa bahwa hidup tidak adil dan bahwa ia tidak cukup baik untuk dicintai. Emosional anak pertama ini, dari kesedihan dan kekecewaan hingga perjuangan untuk menemukan identitas dan makna hidupnya sendiri. Ia harus belajar untuk memaafkan, melupakan, dan melanjutkan hidupnya dengan harapan baru