"huahh... menjengkelkan memang tongki kita..!", teriak Inna membahana di ujung lorong kampus pada Sandi pacarnya.
"hey.. hey.. tadi nggak seperti yang kamu lihat, Cristi itu hanya temanku, nggak selingku ka sayang, betulanka!", kata Sandi menjelaskan kesalah pahaman Inna pacarnya, yang sangat pencemburu, dan judes.
Sandi sangat pusing jika Inna sudah mengeluarkan logat Makassarnya, jika dia sedang marah, Sandi yang notabenenya asli jakarta yang biasanya memakai gue, Loh, dan bahasa bahasa gaul yang lainnya, entah bagai mana Sandi bisa menjadikan Inna pacarnya, sandi sering bertanya tanya jika kasusnya seperti Ini, jika keduanya bertengkar.
∆∆∆∆
Sementara di tempat lain...
"Ke.. ke... kenapa?", Ina terbata bata menyelesaikan kata katanya.
"Loh.. Nanya kenapa?, haha.. Loh enggak mikir hah!!, Loh itu hanya Cewe Luserr.. dan kutu buku Mana mungkin gue suka sama loh!, apa lagi Cinta!!, kata keynan membahana, mengundang tawa sekitarnya.
Inah, terpaku di tempatnya mend...
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai.
"Cewek nakal," umpat Kai, sebelum merangkak di atas ranjang, pria itu meloloskan celana jasnya beserta bokser ketat, membuat batang beruratnya mencuat dengan menantangnya.
"God.. oh my god! Batang lo gede banget.. anj." Mendadak kesadaran Queen kembali saat melihat batang coklat milik Kai membuat perutnya seakan di kocok. Dia memang pernah tak sengaja melihat batang Alaric ketika pria sinting itu menggenjot sahabatnya, tapi batang Kai kenapa lebih.. astaga.
"Kai! Gue gak mau! Awas, gue mau cari Kenta!"
"Diam! Lo makin dewasa makin nakal. Cewek binal kayak lo harus di kasih paham!" Kai menelanjangi Queen dengan lihai, meskipun Queen meronta ronta, namun Kai berhasil membuat gadis itu telanjang sepenuhnya.
[Contains non-standard language, harsh swearing, and adult scenes. Please be wise]