Story cover for Love Lost Between Times by Seirarein
Love Lost Between Times
  • WpView
    Reads 59
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 59
  • WpVote
    Votes 8
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Feb 03
"Kenapa sih, lo berubah?" Veline menatap Atan, matanya penuh kebingungan.  

Pemuda itu hanya diam, jemarinya menggenggam tali tas erat. 
"Nggak ada yang berubah," jawabnya datar.  

Veline tertawa kecil, tapi bukan karena lucu.
"Serius, cel? Lo yang dulu selalu ada, sekarang bahkan susah diajak ngobrol. Lo yang dulu nyariin gue tiap pagi, sekarang bahkan nggak peduli gue ada atau nggak." 

Atan menghela napas, matanya menatap jauh ke lapangan sekolah. 
"Kita udah gede, cal. Nggak selamanya semuanya bisa sama."

Aveline menggigit bibirnya, menahan pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepalanya. Apa yang berubah? Apa ada sesuatu yang ia lakukan? Atau... perasaan yang dulu pernah ada, kini sudah hilang begitu saja?
All Rights Reserved
Sign up to add Love Lost Between Times to your library and receive updates
or
#4atan
Content Guidelines
You may also like
Jejak Waktu [Complete]  by Cikacuu04
15 parts Complete
Halo guys.. I'm back dengan cerita baru, setelah cerita pertamaku yang gagal.. Semoga kalian suka yah sama cerita kali ini❤️❤️ So kalau alurnya kurang bagus tolong maklumi authornya yah, kalau ada kritik dan saran boleh langsung comment aja.. 😊😘😘 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jejak waktu.. Waktu ku berjalan cepat, Menyisahkan memori yang mengakar penat. Meski ragaku berteriak memberontak, Namun, tidak dengan jiwaku. Tersenyum ia bersama mega yang merona, tatkala bintang berpijar turun ke perpaduan. Perjalanan ku mungkin sulit dan rumit hingga meninggalkan jejak waktu disetiap nafasku. Kenangan, waktu terakhir ku seindah perjalanan ku.. Ini adalah kenangan Indah yang takkan terlupakan, hanya akan membekas dalam ingatan. _________________________________________________________________________________________________________ PS : ⚠️Cerita ini hanyalah sebuah fiksi belakang yang terlahir murni dari sebuah kegabutan author, semua latar yang ada dalam cerita ini hanyalah sebuah haluan semata dan cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung para pembaca, jika ada kata-kata yang tidak menyenangkan mohon maafkanlah author.. Yang penasaran bisa langsung baca.. Tolong hargai dan jangan lupa kasih suport author terus, agar bisa semangat UP ceritanya, dengan cara vote kalo kalian suka dengan ceritanya, coment kalo kalian pengen kasih saran atau apapun itu, dan share kalo kalian berpikir cerita ini wajib dibaca teman-teman kalian.. Enjoy!!
You may also like
Slide 1 of 10
Pelangi untuk Hujan(on going)  cover
Jejak Waktu [Complete]  cover
My Friend and My Bestfriend cover
TROUBLEMAKER COUPLE.  ( End ) cover
AGGA cover
Kelas A [End] cover
ALVANSA [Completed] cover
Langit Tanpa Awan cover
No Longer Mate cover
AZAM : Satu Langit Dua Doa  cover

Pelangi untuk Hujan(on going)

16 parts Complete

"Peluk gue Hujan!" "Jangan mati sekarang BODOH!" "Bunuh gue Bumi biar bisa bareng terus!" "Bunda,Bunda.Gelap.Karena warna Awan hilang!" "Cepat berdamai Hujannya Pelangi,biar Hujan lebih bahagia kedepannya" Lo berubah Pel"Itu suara Bulan,dia mengatakan itu dengan isakan karena tidak ada sahutan apapun dari pelangi membuat Bulan semakin terisak.Untung sesuana cafe siang ini tidak terlalu rame itu memudahkan mereka untuk saling bicara tanpa memikirkan pendapat orang lain."Lo ga seperti Pelangi yang gue kenal,lo beda dan lo bukan Pelangi sahabat gue."Untuk satu kalimat dari Bulan membuat Pelangi tersenyum,dia menatap Bintang sebentar dan mengalihkan padanganya kepada Bulan."Bukan gue yang ga lo kenal,tapi lo memang ga kenal gue dari awal"satu tarikan nafas dan kekehan membuat Bulan menatap Pelangi, sedangkan Pelangi yang ditatap hanya diam dengan muka datar."Maaf, maaf,maafin gue,gue tau gue salah tapi tolong jangan hukum gue seperti ini."Bulan makin terisak,air matanya sama sekali tidak membuat pelangi kasian,tapi entahla mungkin hanya Pelangi yang tau apa yang dia rasakan saat ini.Bintang sendiripun merasa sangat bersalah atas semua ini,dia juga mengambil peran penting dalam semua hal perubahan yang terjadi pada pelangi."Makasih,gue pergi.Jangan cari gue lagi,karena Pelangi yang kalian kenal sudah mati."