Kutatap lekat gadis itu. Wajahnya bersih, manis hampir cantik. Gamis berwarna peach berhasil menutup lekukan tubuhnya. Kerudung dengan warna senada menambah keanggunannya.
Ibuku mengundangnya kerumah agar aku bisa menilai gadis pilihannya. Dan tampaknya gadis ini tidak tahu hal yang kuketahui ini.
Terdengar suara tawa bocah lelaki di kolam belakang.
Siapa?
Ia menghambur ke arah kami sambil berkata, "Ummi, Alif haus. Boleh minta minum?" .
Gadis itu menatapnya dan tersenyum hangat.
Gadis?
Seketika tubuhku kaku. Perlahan kutatap ibuku penuh tanda tanya. Ibuku hanya tersenyum jenaka.
aji & biya | friend's brother to lover
Raesa Tabiya awalnya mau-mau saja diajak menemani Ghina untuk menjadi teman satu apart cewek itu. Tapi bukan berarti satu apart dengan adik laki-lakinya juga kan?!