20 parts Complete Legasi Seni mengisahkan perjalanan Alika dan Dika, dua seniman muda yang bertekad menciptakan ruang seni yang lebih dari sekadar tempat pameran. Mereka ingin seni menjadi alat untuk perubahan sosial, tempat di mana seniman dapat berekspresi tanpa terikat pada tuntutan pasar atau komersialisasi. Dimulai dengan ruang seni kecil yang mereka bangun bersama, mereka menghadapi berbagai tantangan untuk tetap setia pada prinsip mereka dalam dunia seni yang semakin terpolarisasi antara seni tradisional dan seni komersial.
Seiring perjalanan mereka, Alika dan Dika berhasil menghubungkan seni dengan isu-isu sosial yang penting, seperti ketidakadilan, perubahan iklim, dan hak asasi manusia. Melalui program seni publik dan proyek seni interaktif, mereka menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam seni secara langsung, memberi dampak yang lebih luas. Dengan platform digital yang mereka bangun, mereka membuka ruang bagi seniman internasional untuk berbagi karya dan ide, membawa seni ke audiens yang lebih besar.
Namun, semakin berkembangnya ruang seni mereka juga membawa tantangan baru-tekanan untuk tetap relevan di dunia seni global yang semakin komersial. Alika dan Dika harus mempertahankan esensi seni yang mereka perjuangkan sambil berinovasi untuk memenuhi kebutuhan audiens yang lebih luas. Mereka merencanakan program pendidikan seni untuk generasi muda dan memperkenalkan karya-karya yang tidak hanya indah, tetapi juga berbicara tentang perubahan.
Cerita ini menggambarkan bagaimana seni dapat membawa perubahan, menginspirasi, dan menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Legasi Seni adalah kisah tentang keberanian untuk bertahan pada prinsip, tentang menciptakan ruang bagi ide-ide baru, dan tentang bagaimana seni dapat menjadi alat untuk menciptakan dunia yang lebih baik.