Hi, V!

V selalu tahu bahwa ada sesuatu dalam dirinya yang berbeda, tetapi ia berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikannya. Baginya, mencintai sesama jenis adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi-sesuatu yang harus ia lawan. Ia mencoba menjalani hidup seperti remaja lainnya: bergaul dengan teman-temannya, mendekati perempuan, dan berusaha meyakinkan dirinya bahwa perasaan yang ia rasakan hanyalah fase sementara.

Namun, semuanya berubah ketika ia mulai dekat dengan laki-laki, teman sekelasnya yang selalu tenang dan penuh perhatian. Tanpa disadari, V mulai mencari keberadaan Dia dalam setiap situasi-dan itulah yang membuatnya takut. Ia mulai bertanya pada dirinya sendiri, "Mengapa aku seperti ini?" Setiap kali hatinya berdetak lebih kencang saat bersamanya, ia mencoba menyangkal. Setiap kali matanya tak sengaja terkunci pada tatapan hangat itu, ia berusaha mengalihkan diri.

Di tengah kebingungan dan ketakutan akan penolakan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya, V mulai menuliskan isi hatinya di sebuah jurnal dengan sapaan yang sama di setiap halaman: "Hi, V!" Sebuah surat untuk dirinya sendiri, untuk perasaan yang ia coba sembunyikan, untuk pergulatan yang ia sendiri tak tahu akhirnya akan seperti apa.

Akankah V menerima dirinya sendiri, ataukah ia akan terus bersembunyi di balik ketakutan dan ekspektasi yang tidak pernah ia pilih?