Thalia selalu jadi sorotan, dengan caranya yang lembut, anggun, dan selalu tahu apa yang ingin dia capai. Setiap gerakannya seperti melodi, penuh dengan kecantikan yang terlihat sempurna. Sementara itu, Jaya-dengan kemeja oversized dan rambut acak-acakan-lebih suka melawan aturan. Tomboi dan liar, dia adalah definisi kebebasan yang tak pernah ingin terkekang.
Mereka bertemu karena sebuah proyek kelas yang mengharuskan mereka bekerja bersama. Tak ada yang istimewa di awalnya-hanya percakapan ringan tentang tugas yang harus diselesaikan. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai saling mengerti lebih dalam. Thalia melihat dunia yang lebih bebas di dalam diri Jaya, sementara Jaya menemukan sisi lembut yang ia kira sudah terkubur dalam dirinya.
Cinta mereka tumbuh perlahan, manis dan pahit, seperti stroberi yang mulai pudar warnanya dan rokok yang baru saja dibakar. Mereka seperti dua dunia yang berbeda, namun tetap menarik satu sama lain, saling melengkapi meski tanpa sadar. Namun, hidup bukanlah cerita yang selalu berjalan mulus. Ketika kenyataan datang mengguncang, pilihan sulit pun harus diambil. Dunia mereka yang seharusnya hanya sentuhan sementara, tiba-tiba dipenuhi dengan konsekuensi yang tak terhindarkan.
"Beauty and the Rebel: Strawberry Fields Fading and Cigarette Burns" adalah kisah tentang cinta yang tumbuh di tengah perbedaan, tentang dua dunia yang begitu berbeda namun bisa bersatu, meski pada akhirnya, mereka harus berpisah karena kenyataan yang tak bisa ditolak. Karena terkadang, meski kita ingin menggenggam semuanya, hidup punya cara untuk mengubah segalanya-dan setiap pilihan yang diambil bisa mengubah arah cerita yang sudah terjalin.