Brianna hidup dalam keluarga kecil yang hangat bersama ibu dan dua kakaknya, Kara dan Rinjani. Meski hidup mereka sederhana, kebersamaan adalah segalanya. Ibunya adalah pelita, tempat mereka berpulang setelah hari yang panjang. Dalam dekap sang ibu, Brianna merasa dunia begitu aman.
Namun, segalanya berubah ketika ibunya meninggal mendadak. Rumah yang dulu penuh tawa berubah menjadi sunyi dan dingin. Brianna berharap mereka tetap bersama, saling menguatkan di tengah kehilangan. Tapi perlahan, kehangatan yang tersisa pun memudar.
Hingga pada akhirnya, sesuatu yang tak pernah Brianna bayangkan terjadi-Kara dan Rinjani menitipkannya ke panti asuhan. "Maaf, ini demi kebaikanmu," kata mereka, sebelum pergi dan meninggalkannya di tempat asing itu. Brianna tak mengerti. Kenapa mereka menyerahkannya begitu saja? Bukankah mereka adalah keluarga?
Di panti asuhan, Brianna harus menghadapi kenyataan pahit. Kesepian merayap dalam sunyi malam, membisikkan pertanyaan yang tak berjawab. Apa salahnya? Apa dia begitu mudah dibuang? Ia menangis dalam diam, merindukan rumah yang sudah tak lagi menjadi miliknya.
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.