Sang Pemuda yang Menjembatani Bumi dan Bintang

Di tahun 2045, Arhan Kresna, pemuda 18 tahun asal Bandung, Indonesia, tiba-tiba mengalami mutasi otak misterius setelah kecelakaan di laboratorium rahasia milik korporasi teknologi Nebula Corp. Mutasi ini memberinya kecerdasan super (IQ 400+) dan kemampuan memahami konsep fisika kuantum, matematika multidimensi, serta teknologi futuristik secara intuitif. Namun, kekuatannya datang dengan harga: sakit kepala kronis dan mimpi buruk tentang kehancuran alam semesta.

Arhan memutuskan merahasiakan mutasinya dan memulai perjalanan ganda: kuliah di Universitas Bumi Sejahtera jurusan Sains & Teknologi Quantum sambil membangun perusahaan rintisan StellarForge. Dari garasi kos-kosan, ia menciptakan bahasa pemrograman revolusioner "AstraCode" yang mampu mensimulasikan algoritma kuantum, mengubahnya menjadi miliarder sebelum usia 20. Bisnisnya berkembang ke bidang AI, energi terbarukan, hingga eksplorasi antariksa.

Namun, ambisi Arhan tak berhenti di Bumi. Dengan tim jenius muda dan sahabatnya, Luna (ahli bioteknologi) dan Rafi (hacker legendaris), ia membangun gerbang antariksa pertama di Indonesia untuk menjajal kolonisasi Mars. Di balik kesuksesannya, Arhan harus menghadapi ancaman dari Nebula Corp yang ingin merebut mutasinya, konflik etika teknologi, dan misteri di balik "suara" dari galaksi lain yang terus memanggilnya.

Ketika lubang cacing buatan manusia berhasil dibuka, Arhan menemukan rahasia gelap: mutasinya bukan kecelakaan, melainkan bagian dari proyek kuno peradaban alien yang ingin menguasai alam semesta. Di tengah pilihan menjadi dewa teknologi atau penyelamat manusia, Arhan harus menggabungkan sains, filsafat, dan keberanian untuk menulis ulang takdir kosmos.