THE SCHOOL OF RICH AND ROYALTY

"Hei boys! Aku baru tahu sekolah ini dibolehkan membuly?!" seorang gadis dengan rambut di ikat setengah dan ujung rambut bergelombang indah, salah satu dari lima gadis yang baru saja memasuki parkiran sekolah menghampiri enam orang laki-laki yang kelihatannya sedang merunding atau membuly satu anak laki-laki yang jika dilihat sepertinya berasal dari kalangan bawah atau murid yang masuk ke sekolah ini melalui prestasi dan beasiswa

"Cih! Hei! Para gadis, untuk apa kalian ikut campur kesini?" sanggah salah satu anak laki-laki yang merunding itu yang tengah memakai jaket hitam bertopi

"Kenapa tidak?! Kalian merunding murid di strata bawah! Bukankah itu dilarang?!" baiklah, kali ini yang maju untuk beradu mulut adalah gadis yang rambutnya digerai lurus dengan bando kepala yang di hiasi manik-manik berlian tanpa ada yang tahu apa itu benar-benar berlian?

"Tidak akan ada yang berani melaporkan kami, kalaupun kami kedapatan dan salah" kali ini anak laki-laki dengan Hoodie putih dan rambut yang di belah dua dan sebelah poni di rapikan kebelakang jadi memperlihatkan setengah jidat menawannya

"Kenapa tidak? Kalau salah harus dilapor, sekolah ini bukan sekolah biasa" oke, sekarang gadis dengan rambut ujung sosis yang digerai penuh dan dijepit di sisi poninya menyatu

"Kami punya kuasa, jadi kalangan di bawah tidak mungkin berani" jawab laki-laki lainnya yang tidak memakai almamater sekolah maupun jaket, dia hanya melepas almamaternya dan memakai kemeja sekolah dengan dasi

"Jangan sombong kalian yah! Bukan karna kuasa kalian mau merunding seenaknya, justru kalau kalian punya kuasa di atas mereka kalian melindungi mereka bukan malah ditindas seenaknya!!" gadis yang tadi pertama mengganggu sesi perundingan lima laki-laki ini kembali angkat bicara

"Nyenyenye! Cewek cerewat" ledek laki-laki yang juga pertama tadi menjawab

Bagaimana kelanjutannya? Masih ada dua anak laki-laki dan dua anak perempuan yang belum berbicara. Ayo terus lihat babnya jika kalian penasaran!