Cinta seharusnya menjadi sumber kebahagiaan, namun bagi dirinya, cinta justru menjadi sumber luka yang menyakiti nya secara perlahan.
Tak pernah sekalipun dirinya mengira akan menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan.
Terlebih sang kekasih yang tak bisa ditebak isi pikirannya.
"aku cemburu, aku gasuka liat kamu yang selalu bermesraan didepan aku".
"kamu cemburu sama dia? sadar, kamu itu cuma selingkuhan aku, sedangkan dia pacar aku, please ngertiin posisi aku".
"aku juga punya perasaan!".
Seperti ini kah resiko menjadi orang ketiga? perlu disadari kalau memang dirinya bersalah, namun mengapa gadis itu seolah hanya menjadikan nya pelampiasan semata? sangat berbeda dari ucapannya di awal.
Di sisi yang berbeda, ada hati yang bimbang, sadar akan perbuatan keji nya, namun tak bisa dibohongi dirinya mencintai kekasih gelapnya itu, namun diri sisi lain hatinya, ia juga tak bisa melepaskan sang kekasih.
"aku mohon, jangan tinggalin aku".
"jangan bikin pacar kamu ikut sakit, cukup aku aja".
"aku punya hak buat mempertahankan kamu".