Bagi Arya Wiranata, batas itu selalu jelas. Ia adalah seorang dosen berusia 31 tahun, berwibawa, dan profesional. Hubungan dengan mahasiswi? Tidak pernah terpikirkan. Tapi segalanya berubah ketika ia bertemu Nadine-seorang mahasiswi berusia 20 tahun dengan senyum penuh rahasia dan tatapan yang terlalu berani.
Nadine bukan gadis polos. Kehidupan cintanya bebas, tanpa aturan, dan tanpa ikatan. Ia terbiasa bermain dalam hubungan tanpa perasaan. Tapi ketika ia mencoba menggoda Arya, ia tidak menyangka akan terjebak dalam permainannya sendiri.
Awalnya, semua tentang gairah. Sebuah kesepakatan tanpa emosi. Tapi semakin dalam mereka melangkah, semakin kabur batas yang mereka buat. Hingga akhirnya, mereka harus bertanya-apakah ini hanya permainan, ataukah sesuatu yang lebih dari itu?
Ketika godaan berubah menjadi perasaan, dan garis antara benar dan salah semakin samar, Arya dan Nadine dihadapkan pada satu pertanyaan besar: Haruskah mereka berhenti, ataukah mereka siap menanggung konsekuensinya?
"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak saling suka.
Yang semua orang tahu Kama punya pacar bernama Laika. Yang semua orang tahu, Gege tidak terikat dengan siapa-siapa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rahasia yang sederhana ternyata lama-lama ingin menunjukkan diri pada dunia. Ternyata, Kama tidak terima saat banyak laki-laki yang mendekat pada Gege dan menyatakan suka. Ternyata, usaha Gege sia-sia saat diingatkan bahwa cinta pertamanya adalah Kama.
Ketegangan terus berkembang, hingga semua masalah bermunculan dengan sembarangan. Jadi, bagaimana Kama? Kamu tetap pada Laika atau memutuskan kembali pada Gege dan menyatakan suka?
24/11/24