Tuhan, Apakah Masa Bahagiaku Habis? [Segera Terbit]
1 part Ongoing Naeva mengalami masa kecil yang menyakitkan akibat perceraian orangtuanya. Luka hati yang ditinggalkan oleh kepergian ayahnya sejak ia masih dalam kandungan tak pernah benar-benar sembuh. Naeva hanya dibesarkan oleh ibunya dengan penuh kasih sayang, namun kekosongan tanpa figur ayah selalu terasa mengganjal.
Penderitaan Naeva semakin bertambah ketika kedua orangtuanya masing-masing menikah lagi dengan pasangan baru. Ini membuatnya harus menghadapi situasi keluarga yang kacau balau. Naeva merasa dilempar kesana-kemari, tak memiliki rumah yang sesungguhnya. Di rumah ibunya, ia harus berhadapan dengan ayah tiri yang tak bersahabat. Sementara di rumah ayahnya, ibu tiri seakan tak pernah menerimanya dengan baik. Hinaan dan perlakuan buruk kerap dilontarkan, mengoyak hati rapuh Naeva.
Yang paling menyakitkan, ibunya nampak begitu bahagia dengan keluarga barunya, seakan melupakan eksistensi putri semata wayangnya sendiri. Akhirnya, Naeva memilih mencari pelindungan dengan tinggal bersama neneknya, satu-satunya orang yang bisa membuatnya merasa aman.
Satu-satunya kenangan akan ayah kandungnya adalah peliharaan ikan yang ayahnya berikan sebelum bercerai dengan ibunya. Ikan kesayangan bernama Iko ini menjadi teman setia Naeva dalam menghadapi pahitnya kehidupan tanpa keluarga utuh.
Meski telah beranjak remaja di usia 17 tahun, Naeva masih mempertanyakan bagaimana rasanya tumbuh dengan peran ayah. Apakah menyenangkan ataukah menjengkelkan? Ia tak pernah tahu. Yang pasti, Naeva tumbuh menjadi sosok mandiri dan kuat untuk menghadapi sendiri segala masalah hidupnya.
Kisah ini mengeksplorasi luka mendalam akibat kehancuran keluarga dan betapa pentingnya peran seorang ayah bagi perkembangan seorang anak. Naeva harus menapaki jalan berliku menuju kedewasaan tanpa kehadiran ayah dan kehangatan keluarga utuh untuk menopangnya.