Mereka tumbuh bersama, berbagi tawa, mimpi, dan luka-tiga belas sahabat yang menghabiskan masa kecil dengan janji sederhana: selalu bersama, apapun yang terjadi. Namun, waktu memisahkan mereka, membawa masing-masing ke jalan yang berbeda.
Takdir berkata lain. Tahun-tahun berlalu, dan mereka kembali bertemu, bukan di tempat penuh kenangan masa kecil, melainkan di medan pertempuran yang dipenuhi desing peluru dan bau mesiu. Mereka bukan lagi anak-anak polos, melainkan prajurit tangguh dari berbagai satuan-Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, hingga Kedokteran Militer.
Persahabatan mereka diuji di tengah panasnya peperangan, di antara misi berbahaya, pengkhianatan yang mengintai, dan cinta yang rumit. Mereka belajar bahwa medan perang bukan hanya tentang melawan musuh, tapi juga melawan rasa takut kehilangan satu sama lain.
"Kami mungkin berdiri di pihak yang sama, tapi takdir bisa saja membuat kami saling kehilangan."
Ini adalah kisah tentang sahabat, cinta, dan pengorbanan. Tentang bagaimana masa lalu, persahabatan, dan takdir bertemu di tempat yang tak pernah mereka bayangkan: di antara peluru dan kenangan.