Dalam kehidupan sebelumnya, Lu Yao hanya hidup sampai usia tiga puluh lima tahun, tidak dapat keluar karena tekanan keluarga dan meninggal sendirian.
Ketika ia membuka matanya lagi, ia mendapati dirinya terbawa ke zaman dahulu kala, tidak hanya sepuluh tahun lebih muda tetapi juga dengan seorang suami yang berbahu lebar, pinggang ramping, dan perut buncit.
Mungkinkah ada keberuntungan seperti itu di dunia ini?
Saat Lu Yao sangat gembira, dia menyadari tatapan suaminya tampak sangat dingin, bahkan ingin menceraikannya...
Zhao Beichuan kehilangan kedua orang tuanya dan mengambil tanggung jawab untuk mengasuh kedua saudaranya yang masih kecil. Untuk menafkahi mereka, ia setuju untuk menikah dengan seorang mak comblang. Ia tidak menginginkan istrinya cantik; yang ia minta hanyalah agar ia baik hati dan hemat.
Sang mak comblang melukiskan gambaran yang indah, tetapi berbalik dan menemukan dia sebagai "bantal bunga," seseorang yang terlihat baik tetapi tidak dapat melakukan hal lain. Pada hari pertama pernikahan mereka, orang ini hampir gantung diri di balok rumah Zhao Beichuan.
Kemudian, Zhao Beichuan mengetahui bahwa pemuda ini memiliki kekasih dan tidak ingin menikahinya, namun tanpa disadari dia telah menjadi orang yang menghancurkan sepasang kekasih yang bernasib malang.
Pernikahan paksa tidak akan bertahan lama, jadi Zhao Beichuan memutuskan untuk membiarkannya pergi, tetapi tanpa diduga, makhluk kecil ini tidak mau pergi, selalu menyelinapkan tangannya ke tempat tidur Zhao Beichuan di malam hari, sambil berkata, "Suamiku, biarkan aku merasakan perutmu..."
Di altar yang megah, Yibo menunggu pengantinnya, wanita yang dijanjikan untuknya. Namun, takdir memiliki rencana kejam. Sang pengantin wanita melarikan diri, meninggalkan kehancuran dan air mata. Dalam keputusasaan, Zhan, adik laki-laki yang berhati lembut, mengorbankan dirinya, menggantikan kakaknya sebagai pengantin pengganti.
"Aku tahu ini salah, tapi aku tidak punya pilihan lain," bisik Zhan, air mata mengalir di balik kerudung merahnya.
Yibo, yang tidak menyadari penggantian itu, menikahi Zhan. Ketika kebenaran terungkap, amarahnya membara.
"Kau... kau berani menipuku?" desisnya, matanya memancarkan kemarahan yang membekukan.
Pernikahan yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan berubah menjadi mimpi buruk. Zhan terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, dihantui oleh rasa bersalah dan ketakutan. Yibo, diliputi amarah dan rasa dikhianati, bertekad untuk membalas dendam.
Di tengah badai emosi, benih-benih cinta yang rapuh mulai tumbuh. Akankah cinta mampu mekar di tanah yang penuh luka dan pengkhianatan? Atau akankah rahasia kelam dan dendam menghancurkan segalanya?
Disclaimer*
Kemungkinan berisi adegan tak senonoh kekerasan dan bahasa frontal yang tidak pantas.