Magdalena : Sang Nabi, Pelacur, dan Ekonomi
  • Reads 16
  • Votes 2
  • Parts 2
  • Reads 16
  • Votes 2
  • Parts 2
Ongoing, First published Feb 12
2 new parts
Di negeri yang dikuasai oligarki dan regulasi yang menyesakkan, dua sosok bangkit dari kekacauan.

Seorang nabi tanpa masa lalu, bergerak mengikuti bisikan ilahi yang tak ia pahami.
Seorang pelacur suci, gadis kecil dengan kendali penuh atas ekonomi dan kehancuran.

Di antara politik, uang, dan kehancuran sistem, mereka bertemu.
Bukan untuk menyelamatkan dunia-tetapi untuk mengubahnya selamanya.
All Rights Reserved
Sign up to add Magdalena : Sang Nabi, Pelacur, dan Ekonomi to your library and receive updates
or
#14nabi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dunia Antagonist [END] cover
MELODI Yang Memilukan cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover
[BL] Save The Second Male Lead! cover
kumpulan cerita 21+ cover
Langit Biru Jingga [Sudah Terbit Cetak]  cover
Taming The Duke Redflag cover
TABITHA [END] cover
I'm Not A Villainess cover
MY DREAMS IS COME TRUE cover

Dunia Antagonist [END]

60 parts Ongoing

Belvania benar-benar terkejut ketika seorang cewek bernama Raya datang, memintanya untuk berhenti mencintai Kenzie atau ia akan mati. Awalnya Belva tidak mau mengindahkan sama sekali. Karena mau seburuk apapun perlakuan Kenzie padanya, Belva tidak bisa berhenti mencintainya. Dan akhirnya dia tahu. Belva cuma tokoh antagonis yang akan berakhir malang demi kebahagian Kenzie dan Anyara, cewek protagonis yang tidak akan pernah bisa Belva singkirkan dari sisi Kenzie. "Gue gak peduli kalo cinta sama Kenzie itu bakal ngebunuh gue." Belva mengatakan dengan yakin. Raya berdiri di depannya, hanya memandang sendu. "Kamu harus nyerah. Nyerah, Belva." "Kenapa?! Kenapa gue harus nyerah sama cowok yang gue cinta?!" "Kenzie ... sampe kapapun gak akan pernah bisa jadi milik kamu." ~~~ "Kenzie, satu kali aja. Kasih gue kesempatan supaya lo bisa nerima gue. Walau gak sebaik Anyara, tapi gue bakal jadi lebih kalem kalo sama lo." ~Belva. "Apa otak lo selemot itu? Kalau bahasa manusia aja gak bisa lo ngerti, gue mesti ngomong gimana lagi?" ~Kenzie.