Ketika SMA Mega Prestasi mengadakan program Pesantren Edition di sebuah pondok pesantren di Bandung, para siswa bersemangat untuk merasakan pengalaman spiritual yang berbeda. Sesampainya di sana, mereka disambut oleh Ustadz Fajar, pemilik pondok yang karismatik dan bijaksana.
Hari-hari mereka dipenuhi dengan kajian ilmu, ibadah bersama, serta interaksi dengan santri-santri pesantren. Namun, ketenangan itu terusik ketika putri Ustadz Fajar, Aisyah Fajar, tiba-tiba kembali ke Indonesia setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan di Kairo. Kedatangannya menggemparkan para siswa, terutama Rasya, yang terkejut melihat betapa Aisyah sangat mirip dengan mantan kekasihnya yang telah meninggal di danau.
Hati Rasya yang telah lama ia tutup rapat kini kembali bergemuruh. Rasa kehilangan yang dulu membekas kini bercampur dengan kebingungan dan harapan baru. Di sisi lain, Aisyah, yang tak mengenal Rasya, merasa bingung dengan sikap pemuda itu yang selalu menatapnya dengan sorot mata penuh luka.
Dalam suasana pesantren yang penuh keberkahan, Rasya mulai memahami bahwa mungkin pertemuannya dengan Aisyah bukan sekadar kebetulan, melainkan takdir yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz. Namun, apakah hatinya benar-benar siap untuk menerima kehadiran Aisyah, ataukah bayang-bayang masa lalu akan terus menghalangi jalan mereka?
Akan kubuat mereka berlutut di kuburan ayah dan ibuku lalu bersimpuh di kaki kedua orang tuaku sebagai balasan atas dosa mereka di masa lalu.
Abyan Ammar Danishwara
Dendam bagiku adalah teman, dan menghancurkan mereka para penyebab kematian cinta keduaku adalah sebuah keharusan.
Ranti Cahya Putri