Denting Luka

Alesha tampak sempurna-cantik, kaya, cerdas. Semua orang iri padanya. Tapi di balik senyum itu, ia hanyalah boneka. Hidupnya dikendalikan, mimpinya ditertawakan, lelahnya diabaikan. Baginya, kebebasan hanyalah ilusi.

Di sisi lain, Narendra selalu dibandingkan, selalu disalahkan. Kakak dan adiknya membenci kehadirannya, orang tuanya tak pernah puas. Ia cukup pintar, tapi tak pernah cukup di mata mereka. Sejauh apa pun ia berusaha, dirinya tetap bayangan yang tak diinginkan. Sepi dalam kebisingan, dingin dalam kekacauan, hanya motor dan lapangan basket yang menjadi pelariannya. Tapi siapa sangka, di balik sosok berandalan itu, jantungnya menyimpan rahasia yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.

___________

Hidup tidak selalu seindah yang terlihat, dan tidak semua orang memiliki kebebasan untuk memilih jalannya sendiri. Alesha dan Narendra hanyalah dua dari sekian banyak orang yang terjebak dalam ekspektasi, dipaksa menjadi sesuatu yang bukan diri mereka.

Melalui kisah ini, aku ingin mengingatkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa lelah. Tidak apa-apa untuk menginginkan sesuatu yang berbeda. Dan yang terpenting, tidak apa-apa untuk mencari kebahagiaan, meskipun dunia berkata sebaliknya.

Semoga cerita ini bisa menyentuh hati kalian. Terima kasih sudah membaca.