𝙢𝙤𝙣 𝙩𝙧é𝙨𝙤𝙧

Di usia 30 tahun, Damien Marcellinus dikenal sebagai CEO yang dingin, cuek, dan hampir tidak pernah berbicara panjang lebar kecuali saat memberikan perintah. Sikapnya yang tegas membuat banyak orang segan, dan ketika ia marah, tak ada yang berani menentangnya. Namun, di balik sosoknya yang tampak tak tersentuh, Damien menyimpan luka yang tidak diketahui siapa pun.

Lima tahun yang lalu, ia menikah dalam kontrak dengan seorang wanita. Pernikahan tanpa cinta itu berakhir begitu putri mereka lahir-istrinya meninggalkannya tanpa sedikit pun rasa peduli, meninggalkan Damien dengan bayi kecil yang bahkan tidak tahu bagaimana cara dipeluk ayahnya sendiri. Sejak saat itu, Damien membesarkan putrinya sendirian, tetapi menjadi seorang ayah sekaligus CEO bukanlah tugas yang mudah.

Meski ia selalu bisa mengendalikan perusahaan dengan tangan dingin, menghadapi anak kecil yang polos dan penuh energi adalah hal yang jauh lebih sulit. Rutinitasnya kacau, fokusnya terbagi, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Damien merasa tidak berdaya.

Hingga akhirnya, ia membuat keputusan yang cukup impulsif-menjadikan sekretaris pribadinya, Aevia "Zielle" Zielle, sebagai pengasuh putrinya di luar jam kerja.

Zielle adalah seorang wanita muda berusia 22 tahun yang cerdas, teliti, dan mampu bekerja di bawah tekanan. Sebagai sekretarisnya, ia sudah terbiasa dengan sifat dingin dan ekspresi tanpa emosi Damien. Namun, ketika ia tiba-tiba diberi tugas untuk merawat seorang anak kecil, Zielle menyadari bahwa ada sisi lain dari bosnya yang selama ini tersembunyi-seorang ayah yang canggung, kaku, namun diam-diam penuh perhatian pada putrinya.

Di bawah atap yang sama, Zielle perlahan menjadi bagian yang penting dalam kehidupan kecil ayah dan anak itu. Namun, apakah Damien yang dingin dan tertutup akan membuka hatinya? Dan apakah kehadiran Zielle hanyalah sekadar pekerjaan tambahan, atau akan berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam?