Story cover for Ketika Rembulan Menari di Atas Pusaran by zvvriterrs
Ketika Rembulan Menari di Atas Pusaran
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Feb 14
Katanya, pendidikan itu utama. 

Aku Sasi, Sasikirana. Orang bilang aku adalah anak yang pintar sekaligus beruntung. Ibu dan Bapak adalah orang dihormati di desa, secara tak langsung, aku juga ikut dihormati sebagaimana penduduk desa menghormati mereka. Aku dikenal pintar di bidang akademik. Tak jarang aku menyabet juara di beberapa perlombaan. Saat itu hidupku terasa menyenangkan, sampai akhirnya, setelah aku lulus di bangku menengah atas. Rasanya, aku harus berjuang lebih keras. 

Keluargaku patriarki. 
Aku tak pernah menyangka hidup dalam keluarga penganut paham patriarki itu membuatku sestres ini. Keinginanku untuk berkuliah ditentang habis-habisan. Ibu dan Bapak kompak berkata, bahwa aku harusnya mengurus rumah saja. Ya, mengurus rumah sampai akhirnya di saat mereka mengetahui usahaku untuk menempuh SI, Bapak menjodohkanku diam-diam.
All Rights Reserved
Sign up to add Ketika Rembulan Menari di Atas Pusaran to your library and receive updates
or
#26ponyowritingcontest
Content Guidelines
You may also like
Devil in Your (ANGGARANTA) by dianashevy05
76 parts Complete
[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang licik penggila harta. "Abang, gak benci sama Gea kan? Mereka aja benci sama Gea." tanya Gea sendu. 'Gimana bisa gua benci lo, sedangkan mereka yang penjilat harta malah gua sayang?' "Gak! Geo gak benci. Geo udah tahu semuanya. Mereka cuma manusia busuk penjilat harta yang kebetulan terlahir di keluarga berada." jelas Geo menahan tangisnya. 'Gua udah tau semuanya ya. Makanya, gua gak mau lagi tinggal di kandang iblis itu.' "Gua udah tau semuanya. Mereka cuma mikirin tentang harta. Bahkan, papa yang notabe-nya sayang sama kita aja, itu digaji sama oma setiap harinya. Geo udah sadar sekarang, mereka cuma kecoak yang hanya bisa mengotori dunia." sambung Geo lagi. 'Geo cuma sayang Gea. Semua adalah lalu kecuali Gea.' "Abang sampai-sampai gak habis mereka. Otaknya berisi tentang harta doang. Ada ya, manusia kejam kaya mereka?" tanya Geo seraya tersenyum miris. 'Abang, udah ngerti soal itu yah?' "Abang, dengerin Gea. Itu emang udah jadi takdir mereka." tutur Gea lembut. "Tetep aja Ya. Mereka terlalu kejam memisahkan kita." balas Geo lagi. "Bukan dunia yang kejam, tapi manusia yang menginjakkan kakinya di sana." ••• Ryan terkekeh sinis, "Papi? Sejak kapan anda menjadi papi saya?? Hm?" tanyanya dengan cekikikan. 'Apa-apaan sikap ini!?!' Hendrik menatap murka anaknya itu, "Kau harus terima, atau marga Wijaya saya cabut dari namamu." ancamnya lagi. Ryan menatap sengit pria paruh baya itu, lalu tersenyum miring. "Apa anda berani??" tanyanya menantang. "Tentu saja saya berani! Saya adalah pemilik dan penguasa marga Wijaya. Jadi, untuk apa saya takut hanya untuk mencabut nama Wijaya dari bocah ingusan sepertimu!" gertaknya mengancam, suasana berubah semakin mencekam. [END]
My Duchess / End by Suciorreina
57 parts Complete
WARNING TYPO TAK BISA KU HINDARI DAN KU SINGKIRKAN DALAM KEHIDUPAN INI, TOLONG KOMEN KALO NEMU SI TYPO Jikalau ini memang takdir ku.. Kenapa begitu menarik? Aku salut sama tuhan bisa mengarang cerita ku sedemikian rupa hingga seseru ini sampai aku tidak percaya. Hahaha... Gue sadar ini mustahil terjadi tapi ini lah yang terjadi.. Aku putri Annastasia Mahendra seorang siswi SMA yang terkenal hiperaktif, Dalam hidup ku aku tak mengenal cinta aku tidak memikirkan soal cinta seperti anak muda yang lain nya, aku lebih suka memanfaatkan waktu ku untuk bersenang-senang dengan temanku Jaja, maen sama temen cowok yang suka tawuran dan pada akhirnya ikutan bonyok gebungin anak orang. Singkat cerita sesuatu yang spektakuler terjadi di kehidupan ku...aku tertabrak mobil dan berakhir di tubuh seseorang! Dan yang paling parah aku bukan lagi di dunia asli ku! Indonesia dimana? Aku berada di dunia tanpa presiden! Semua Berubah! Tidak! aku seperti kembali ke masa lampau tapi entah Dimana ini... Lambat laun aku dapat menyesuaikan kehidupan ku disini, namun tidak sampai disana aku mendapat kan fakta-fakta yang membuat ku tercengang. Tidak ada yang tau aku kembali atau tidak sebagai putri Annastasia Mahendra tapi apapun itu aku akan melewati semua nya dengan manusiawi, jujur saja aku tidak bisa apa apa. "Nyatanya ini memang lah kehidupan ku! Elisia yang dulu hanyalah perantara" Senyum Culas. HAI! INI CERITA YANG TERAMBIL DARI PEMIKIRAN HALU YANG TERUS BERSARANG DI BENAK KU SAMPAI KU JADIKAN SEBUAH CERITA Dan aku berharap kalian bisa merasakan apa yang kurasakan ketika mencurahkan semua haluan itu kesini. Plagiat menjauh...🙌 Buat cerita kalian Masing-masing yang menurut kalian menarik untuk kamu baca dan orang lain baca. Kamu bisa melakukan nya tanpa plagiat !!
R E T A K  (TAMAT-SUDAH TERBIT) by veaaprilia
33 parts Complete
The Winners Wattys2018 Catergories The Contemporaries Based On True Story Terinspirasi dari sebuah kisah nyata yang saya ceritakan kembali dengan sudut pandang penulis. Nama tokoh dan tempat kejadian disamarkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. **** Bagaimana jika suatu kepercayaan dan kesetiaan dikhianati oleh dua orang yang sangat kamu cintai? Tidak ada kata lain selain ikhlas dan sabar dalam menghadapinya. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang telah terjadi tidak bisa diubah kembali dan waktupun tidak bisa diputar kembali. Andaikan waktu bisa diputar ulang maka tidak akan pernah ada kata penyesalan. Hari menjelang pernikahan yang biasanya ramai dengan canda tawa serta senyum kebahagiaan, harus rela berganti dengan tangisan memilukan serta penyesalan seumur hidup. Ketika menjelang hari di mana Sekar akan melaksanakan Ijab Qabul pernikahannya. Dia dikejutkan dengan teriakkan sang ibu ketika mendapati kakak perempuannya-Kasih, yang telah bersimbah darah karena memotong urat nadi pergelangan tangannya sendiri. Selanjutnya dia dikejutkan kembali dengan kenyataan bahwa kakak perempuannya tengah hamil. Dan yang paling membuat Sekar terpukul, ketika mengetahui ayah dari bayi tersebut, tidak lain adalah calon suaminya sendiri-Dimas Aditya. Ucapan bahagia berubah menjadi bisik-bisik menjijikkan serta tatapan kasihan yang diberikan oleh sanak saudara serta para tetangga pada Sekar. Malu. Tentu saja Sekar malu, kecewa bahkan marah. Tetapi haruskah dia marah bila melihat wajah kedua orang tuanya yang telah lebih malu. Belum lagi dengan gunjingan dari kerabat dan tetangga tentang Kasih yang tega merebut calon suami adiknya sendiri. Bagaimana Sekar bisa menghadapi semuanya? Bisakah kata ikhlas dan sabar mengobati luka hatinya? Based On True Story ----- Copyright © November 2016 | Vea Aprilia | All Rights Reservered Dont copy-paste my Story.
27 FEBRUARI by MelatiPutri427
21 parts Complete
* yang cengeng jangan baca! "Woi jelek..... Gue cinta sama lo" Ucap alta spontan Orang yg di panggil itu hanya diam di balik Hoodie yg ia gunakan hingga hanya terlihat bibirnya ke bawah Keliatan manis emang.... " Tapi bohong" Ucap alta selanjutnya, mengganggu gadis itu sudah menjadi kebiasaan nya selama beberapa bulan ini. Sungguh menyenangkan. ***** " Dasar anak pembawa sial, nyesel saya membesarkan kamu.... Tidak tau diuntung" " Pa salah aku apa? Kenapa papa sekasar ini sama aku" " Lo tanya salah lo apa? Eh bocah gak tau diri.... Lo itu udah pembawa sial dengan lahir ke dunia ini... Dan menghancurkan kebahagiaan keluarga kami. Dan sekarang.... Lo bahkan menghancurkan tempat terakhir mama... Orang yang udah memberikan nyawanya untuk kelahiran elo" " Maksud kakak apa, aku ngak ngerti? " " Ngak usah pura pura bego deh lo, Lo kan yang udah mengobrak abrik makam mama" " Nggak aku nggak ngelakuin itu, kakak kenapa bisa nuduh aku? " Isak nya " Karna kata satpam... Yang terakhir kali ke sana adalah kamu," " Aku ngak ngelakuin itu, kemarin makam mama baik baik aja" " Ngak usah ngeles deh kamu, sekarang kamu pergi dari rumah saya, saya udah nggak peduli lagi sama janji saya sama almarhum ayah saya. Mulai sekarang kamu saya pecat jadi putri saya" " Pa... Papa jangan, aku nggak tau harus kemana pa, aku hanya punya papa dan kakak kakak. Pa pliss" ***** Perlahan tapi pasti.... Air sungai yang deras itu dapat menghilangkan semua luka bukan? Termasuk luka yang tak berdarah sekalipun Semuanya akan baik pada waktunya, tapi waktulah yang tak baik pada semua. Kalimat baik baik saja akan berguna pada saat luka sudah tak bisa di pendam akhirnya meluap hingga darah dan air mengalir itu kering Terlihat tanpa terasa tapi berbekas. Ini kisah suka dan duka dari nasib seorang anak tanpa ibu, nasib seorang gadis tanpa kasih sayang, nasib seorang kekasih yang tersakiti , nasib seorang teman yang terhianati. Ini kisah untuk; RATU AIRI PRAMULAN
Don't Talk About Money by catheryn99
55 parts Complete
Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
Fractured Cheerfulness (On Going) by Baperterussss
24 parts Ongoing
"Lo beneran bego, Fin. Gimana sih, gini aja lo ga ngerti-ngerti?" Satria menggelengkan kepala frustasi. Alfina cuma bisa cengengesan. "Jangan bosen ngajarin gue, ya." Di balik senyum yang tak pernah hilang, Alfina Adzra Wardana adalah anak yang terjebak di antara dua dunia. Dunia di mana dia terlihat ceria, ekstrovert, dan penuh semangat. Tapi ketika bel tanda pelajaran berbunyi, dia lebih memilih untuk menghindar daripada berhadapan dengan angka, rumus, atau teori-teori yang malah bikin pusing. Matematika? Ekonomi? Hanya kata-kata kosong yang dia coba terjemahkan dengan senyum yang terus dipaksakan. Satria, cowok yang dipaksa jadi tutor pribadi Alfina, udah sampai titik frustasi. "Lo bener-bener bego!" katanya, meskipun di balik itu, dia enggak bisa menahan rasa kagum pada dunia Alfina yang penuh warna dan seni. Karena ada satu hal yang Alfina tahu dengan pasti: dunia seni adalah tempat dia bisa bersinar. Setiap goresan kuas di kanvas adalah tempat dia bisa bebas, tanpa perlu penilaian orang lain. Tapi di rumah dan di sekolah, ada satu sosok yang terus dibandingkan dengan Alfina-adiknya Thalita, yang cerdas dan selalu jadi juara kelas. Alfina merasa dirinya selalu kalah. Di balik kebingungannya dan perasaan tak cukup, Alfina mencoba menemukan cara agar bisa berjuang untuk dirinya sendiri. Tapi, apakah itu cukup? Dan di tengah semua itu, apakah Satria, yang frustrasi mengajar, bisa melihat potensi besar dalam diri Alfina yang selama ini dia abaikan? Apakah Alfina bisa melepaskan diri dari bayang-bayang adiknya? Apakah Satria bisa melihat lebih dari sekadar kegagalannya?
Study Loving You by cahayaevrisa
14 parts Complete
Anak polos yang tidak sesuai dengan usianya, itulah yang sering dikatakan banyak orang jika melihatku. Tapi, aku tetaplah aku. Walaupun orang lain berkata aku seperti anak kecil, tapi aku tidak ambil pusing dengan itu semua. Banyak orang yang memilih berteman denganku karena kepolosanku ini membuat mereka sering curhat akan masalah mereka. Tapi, ada juga yang tidak suka dengan kepolosanku ini karena dia kesal memberi tahuku akan semua yang anak milenial lakukan tapi aku tetap tidak mengerti. -Aira Hasna Putri Mahendra- Anak gaul, juragan make up, tahu semua tentang fashion, dan anak yang selalu update tentang artis dalam maupun luar negeri akan gaya fashion mereka dan satu lagi aku selalu mengikuti tren busana dan make up mereka, itulah aku. Sifatku ini bertolak belakan dengan sifat adikku yang polosnya naudzubillah astaga sekali. Aku sampe pusing kalau ngasih tau dia. Katanya, feminim ku ini kelewat batas tapi menurutku dia belum tahu tentang hal ini. Sebenernya, sifatku ini hanya untuk pencitraan belaka. Jika dirumah, hal yang paling biasa aku lakuin adalah maskeran sambil dengerin musik, nyemilin gorengan, luluran, juga aku nggak bisa berhenti makan. -Aina Eka Putri Mahendra- Mereka adalah kakak beradik dari keluarga yang dulunya harmonis, tetapi sekarang ayahnya telah pergi meninggalkanyya karena memiliki wanita lain. Bundanya yang harus bekerja banting tulang di butiknya, serta meeting ke luar kota setiap minggu membuat mereka jarang bertemu dengannya. Akankah keluarga yang kehilangan sosok pemimpin keluarga ini tetap utuh? Ikuti terus ceritanya dan jangan lupa ♡vote and comment♡
You may also like
Slide 1 of 10
Devil in Your (ANGGARANTA) cover
My Duchess / End cover
Atas Nama Yang Maha cover
R E T A K  (TAMAT-SUDAH TERBIT) cover
27 FEBRUARI cover
Don't Talk About Money cover
Fractured Cheerfulness (On Going) cover
Study Loving You cover
RAVENDRA cover
Become Baby Boy✓ cover

Devil in Your (ANGGARANTA)

76 parts Complete

[PROSES REVISI] Series pertama Anggaranta Bagaimana rasanya, difitnah oleh keluarganya sendiri, sakit!! ia hanya bisa menangis bodoh dan tersenyum miris akan semua. Diusir karena ego lebih kuat. Dibuang layaknya sampah. Hanya karena, seorang yang licik penggila harta. "Abang, gak benci sama Gea kan? Mereka aja benci sama Gea." tanya Gea sendu. 'Gimana bisa gua benci lo, sedangkan mereka yang penjilat harta malah gua sayang?' "Gak! Geo gak benci. Geo udah tahu semuanya. Mereka cuma manusia busuk penjilat harta yang kebetulan terlahir di keluarga berada." jelas Geo menahan tangisnya. 'Gua udah tau semuanya ya. Makanya, gua gak mau lagi tinggal di kandang iblis itu.' "Gua udah tau semuanya. Mereka cuma mikirin tentang harta. Bahkan, papa yang notabe-nya sayang sama kita aja, itu digaji sama oma setiap harinya. Geo udah sadar sekarang, mereka cuma kecoak yang hanya bisa mengotori dunia." sambung Geo lagi. 'Geo cuma sayang Gea. Semua adalah lalu kecuali Gea.' "Abang sampai-sampai gak habis mereka. Otaknya berisi tentang harta doang. Ada ya, manusia kejam kaya mereka?" tanya Geo seraya tersenyum miris. 'Abang, udah ngerti soal itu yah?' "Abang, dengerin Gea. Itu emang udah jadi takdir mereka." tutur Gea lembut. "Tetep aja Ya. Mereka terlalu kejam memisahkan kita." balas Geo lagi. "Bukan dunia yang kejam, tapi manusia yang menginjakkan kakinya di sana." ••• Ryan terkekeh sinis, "Papi? Sejak kapan anda menjadi papi saya?? Hm?" tanyanya dengan cekikikan. 'Apa-apaan sikap ini!?!' Hendrik menatap murka anaknya itu, "Kau harus terima, atau marga Wijaya saya cabut dari namamu." ancamnya lagi. Ryan menatap sengit pria paruh baya itu, lalu tersenyum miring. "Apa anda berani??" tanyanya menantang. "Tentu saja saya berani! Saya adalah pemilik dan penguasa marga Wijaya. Jadi, untuk apa saya takut hanya untuk mencabut nama Wijaya dari bocah ingusan sepertimu!" gertaknya mengancam, suasana berubah semakin mencekam. [END]