"Jarkoni, udeng ngajar ora udeng ngelakoni."
*
Jarkoni, begitu panggilannya. Secara akademik, dia cukup diperhitungkan. Peringkat satu berturut-turut, jadi peserta OSN pula. Namun, yang ia kuasai belum tentu terwujud dalam tindakan.
Bisa belajar, bisa mengajar, tapi tak bisa mengamalkan (ngelakoni).
Lelah dengan segala tuntutan, tekanan, dan ambisi berkompetisi, Jarkoni pun ingin menjajal tantangan baru: dunia asmara. Ia penasaran, kenapa anak cerdas peraih medali OSN pun jadi tampak bodoh gara-gara cinta.
Apa yang menjadikannya indah, dan apa yang membuatnya berbahaya?
*
Ini adalah kisah perjalanan Jarkoni dan Nana, cinta pertamanya, dari remaja hingga beranjak dewasa (coming-of-age). Bersama-sama mereka mengarungi masalah intra- dan interpersonal yang belum pernah mereka alami; yang mungkin takkan selesai hanya bermodal hafalan dan kalkulasi.
Pengarang: Dian Fajar (DF_Rost)
Yono adalah seorang bapak rumah tangga yang tidak bertanggung jawab. Ia tak bekerja, hanya membantu menjaga toko sembako milik sang istri. Hal itu membuatnya sering diremehkan.
Saat melepas penat dengan minum-minum di bar, seorang wanita muda mendatanginya. Wanita itu menawarkan Yono uang, dengan syarat harus mau chek-in bersamanya. Merasa dapat durian runtuh, Yono bersedia. Namun, saat bangun keesokan harinya, wanita itu menghilang, digantikan sesosok mayat laki-laki tanpa busana.
Yono tak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Ia tak ingat. Ia terlalu mabuk. Namun, ia bersumpah bahwa bukan ia yang membunuh lelaki itu. Ia bahkan tak mengenal lelaki itu. Tetapi, benarkah?
Yono harus segera mengembalikan ingatannya sebelum para polisi menuduhnya sebagai pembunuh kemudian memenjarakannya.