Kenan Ravindra. Nama itu bukan sekadar nama biasa di sekolahnya. Dia adalah sosok yang selalu berhasil menarik perhatian banyak orang-terutama para cewek. Bukan hanya karena wajah tampannya yang nyaris sempurna atau posturnya yang tinggi atletis, tapi juga karena auranya yang dingin, sulit didekati, dan selalu terlihat berkelas. Bagi banyak cewek, semakin dia tak tersentuh, semakin mereka ingin mendekatinya. Dan itu terbukti dari betapa banyaknya mereka yang rela mengantri hanya untuk sekadar dilirik olehnya. Namun, ada satu hal yang tidak pernah mereka duga. Dari semua pilihan yang ada, dari cewek-cewek kota dengan penampilan modis dan kecantikan yang sudah terjamin, Kenan justru menaruh perhatiannya pada seorang cewek desa yang baru saja merantau ke kota untuk sekolah. Bukan siapa-siapa. Tidak punya status sosial. Bahkan, penampilannya pun biasa saja-jauh dari kata mencolok atau menawan di mata kebanyakan orang. Di zaman sekarang, siapa yang lebih memilih seorang gadis desa dengan penampilan sederhana dibandingkan cewek-cewek kota yang selalu tampil modis dan menarik? Rasanya nyaris mustahil. Tapi Kenan Ravindra selalu punya cara berpikir yang berbeda. Di saat semua orang mengira dia akan memilih seseorang yang selevel dengannya, dia justru tertarik pada sosok yang jauh dari ekspektasi banyak orang. Entah keputusan itu aneh atau tidak, bagi Kenan, dia hanya mengikuti apa yang hatinya inginkan. "Nayla Prameswari... menarik," gumam Kenan, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum miring. Tatapannya tertuju pada gadis desa yang kini berdiri di hadapannya, menatapnya tajam. "Sekali lagi lo usil sama gue, habis lo," ujar Nayla geram, mengepalkan tangan dan menunjukkannya tepat di depan wajah Kenan. Kenan hanya terkekeh pelan. Dia semakin yakin. Nayla memang berbeda. Tapi... apakah perbedaan itu akan menyatukan mereka? Atau justru membuat mereka semakin jauh?All Rights Reserved
1 part