Story cover for Detik Terakhir Kita by Choeseona
Detik Terakhir Kita
  • WpView
    Reads 56
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 56
  • WpVote
    Votes 23
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Feb 16
Fayra, seorang siswi SMA yang keras kepala tapi penuh semangat, menyimpan rahasia tentang penyakit jantung kronis yang dideritanya sejak kecil. Di ambang kelulusan, ia hanya punya satu tujuan sederhana: lulus dengan tenang tanpa merepotkan siapa pun, termasuk sahabatnya yang paling menyebalkan tapi paling setia, Raka.

Raka mengira hubungan mereka hanya sebatas pertemanan aneh-debat tiap hari, sindir-sindiran, tapi selalu ada di saat penting. Sampai malam hujan itu, ketika belajar bersama berubah jadi pengakuan yang tak pernah direncanakan.

Namun, waktu tak pernah memberi cukup ruang untuk hal-hal yang tumbuh perlahan. Ketika semuanya baru mulai terasa, kenyataan datang lebih cepat dari yang mereka bayangkan. Saat Raka sadar perasaannya bukan sekadar teman, mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkan satu-satunya orang yang membuat hidupnya terasa penuh arti.

"Cinta yang paling menyakitkan adalah yang tumbuh diam-diam, lalu pergi tanpa pamit."
All Rights Reserved
Sign up to add Detik Terakhir Kita to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
diagnosis hati  by watermelongirlss
6 parts Ongoing
Raisa Ayu Nararya sudah dikenal di preklinik sebagai mahasiswi yang mudah bergaul. Dia tak pernah ragu untuk menyapa siapa pun, bahkan dengan orang yang baru dikenalnya sekalipun. Namun, ada satu orang yang selalu membuatnya penasaran-Harsa Adikara, teman sekelas yang terlihat serius dan sangat tertutup. Harsa, dengan sikap dinginnya, seolah tidak tertarik untuk bergaul kepada siapa pun, bahkan dengan Raisa yang sering kali coba mendekatinya. Raisa sebenarnya sudah lama menyukai Harsa, meskipun dia tahu Harsa bukan tipe orang yang mudah didekati. Semua teman-temannya di preklinik tahu bahwa Raisa punya perasaan pada Harsa, namun Harsa tetap dengan sikap dinginnya. Raisa bahkan sering melontarkan candaan tentang perasaannya kepada teman-temannya, meski ia sadar Harsa tak akan pernah menanggapi. Namun, segalanya berubah setelah mendapat kabar mengejutkan-Raisa dan Harsa dipasangkan dalam satu tim koas. Mereka berdua harus bekerja bersama dalam satu shift jaga di rumah sakit, dan tentu saja, ini membuka kesempatan baru bagi Raisa untuk lebih dekat dengan Harsa. Tugas-tugas medis yang intens membuat mereka berdua sering berinteraksi. Raisa yang luwes dan apa adanya, mencoba untuk lebih dekat dengan Harsa, meskipun dia selalu mendapat respons yang terkesan dingin. Harsa yang selalu terlihat tidak tertarik dengan hubungan sosial pun mulai merasa kebingungan dengan perasaan Raisa yang terus-menerus menggodanya. Meskipun begitu, Harsa tetap menjaga jarak, seolah ada sesuatu yang menghalanginya untuk membuka hati. Harsa mulai merenung. Mengapa dia begitu menahan diri? Mengapa dia begitu sulit untuk percaya bahwa hubungan bisa berjalan baik-baik saja? Apakah ada yang salah dengan hatinya? Harsa mulai berusaha mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, mencoba mendiagnosis perasaan dan ketakutannya akan hubungan dengan orang lain-terutama dengan Raisa, yang terlihat begitu percaya diri. Akankah Harsa akhirnya mampu membuka hati dan mempercayai cinta? #kedokteran
You may also like
Slide 1 of 7
Senja Yang Sunyi  cover
Rena cover
RAKA cover
Di Antara Harapan dan Kenyataan cover
diagnosis hati  cover
VINOKYLA  cover
ASRAR| cover

Senja Yang Sunyi

3 parts Ongoing

Arunika, gadis ceria yang selalu tampak kuat di hadapan teman-temannya, menyimpan luka yang tak terlihat. Di rumah, ia merasa asing dengan kedua orang tuanya-seolah menjadi tamu di tempat yang seharusnya ia sebut rumah. Kakak yang paling ia sayangi telah pergi meninggalkannya, membuat rumah terasa semakin sepi. Satu-satunya tempatnya bersandar adalah sang oma, wanita yang selalu menghangatkan hatinya dengan kasih sayang tanpa syarat. Namun, takdir kembali menguji Arunika. Evan, sosok yang ia percaya akan selalu ada, justru membuatnya kecewa. Dan ketika dunia terasa semakin berat, oma yang paling ia miliki pun pergi meninggalkannya selamanya. Di sekolah, Arunika masih mencoba tersenyum, seolah tak ada yang terjadi. Ia berusaha tetap tegar, meski hatinya perlahan terkikis oleh kehilangan demi kehilangan. Namun, di balik senyum yang ia tunjukkan, ada satu tempat di mana ia bisa benar-benar menjadi dirinya sendiri-danau yang tenang, tempat pelariannya dari dunia yang terus melukainya. Di tepi danau itulah, Arunika merangkai ulang kepingan hatinya yang hancur. Tapi, sampai kapan ia bisa bertahan? Akankah Arunika mampu melewati semuanya dan menemukan kembali cahaya di hidupnya?