December's First Rain

Seharusnya kami bertemu hari itu-hari pertama hujan turun di bulan Desember. Tapi nyatanya, ia tak pernah datang. Tiga tahun pertemuan virtual kami berakhir di sebuah kursi kosong yang dingin, ditemani secangkir kopi tanpa jejaknya. Dia adalah Zayn, lelaki yang kukenal melalui sebuah aplikasi sederhana yang menjembatani jarak antar negara, tapi siapa sangka jarak hati jauh lebih sulit dijangkau.

Aku mencoba melupakan, membiarkan kenangan itu larut bersama hujan yang tak pernah berhenti mengingatkanku pada janji yang patah. Hingga suatu hari, di antara keramaian yang tak ku kenali, aku melihat sosok yang tak asing. Tatapan mata itu, cara dia tersenyum seolah dunia hanya miliknya-semuanya terasa terlalu familiar untuk diabaikan.

Tanpa bisa menahan debar di dadaku, aku melangkah mendekat. Suara lirih meluncur dari bibirku, nyaris tenggelam dalam riuhnya kota, 'Zayn... is it you?'

Dan di sinilah kisah yang tak pernah selesai itu, akhirnya menemukan jalannya.