Antara Takdir
  • Reads 1,244
  • Votes 1,075
  • Parts 60
  • Reads 1,244
  • Votes 1,075
  • Parts 60
Ongoing, First published Feb 19
45 new parts
Zaidan:  Seorang siswa SMA yang cerdas dan aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.  Ia populer di sekolah, namun memiliki sifat tengil yang seringkali membuatnya bermasalah.  Ia cenderung impulsif dan terkadang kurang peka terhadap perasaan orang lain.  Di balik sifat tengilnya, Zaidan sebenarnya memiliki hati yang baik dan peduli, meskipun ia seringkali kesulitan untuk mengekspresikannya dengan cara yang tepat.  Ia seperti matahari, terang dan mencolok, namun juga bisa menyilaukan.
 
Nadia:  Seorang siswi SMA yang introvert dan pendiam.  Ia lebih suka menghabiskan waktu sendirian membaca buku daripada berinteraksi dengan orang lain.  Ia memiliki segelintir teman dekat dan merasa kesulitan untuk berbaur dengan teman-teman sekelasnya.  Nadia memiliki kecerdasan dan kedalaman emosi yang tinggi, namun ia cenderung menyembunyikan perasaannya.  Ia seperti bulan, tenang dan misterius, memancarkan cahaya yang lembut namun kuat.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Antara Takdir to your library and receive updates
or
#119cerita
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Hypomone {ὑπομονή} || END✓ cover
Kaesar cover
THEORUZ cover
I'm Alexa cover
Bella Dan Semestanya. (new version) cover
My Dangerous Junior [END] cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover
FIX YOU cover
RUANG KALBU PADA SENJA [ON GOING]✏️ cover

MAHESA

54 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan