Bella Veronica Pradipta dulu punya kehidupan sempurna dan bahagia sampai dimana saudara kembarnya, Bianca, ditemukan tewas di danau. Tidak ada saksi, hanya Bella di tempat kejadian.
Polisi tak bisa membuktikan bahwa ia bersalah, tapi dunia sudah lebih dulu menjatuhkan hukuman. Di sekolah, ia dihina, dipukuli, dikunci di toilet berjam-jam. Kata "pembunuh" dan "gila" menjadi nama barunya. Guru-guru diam, seolah ia pantas menerima semua itu.
Di rumah, lebih buruk lagi. Ibunya menatapnya dengan benci, ayahnya meluapkan amarah dengan pukulan. Setiap hari, Bella mendengar kata-kata yang menusuk lebih dalam dari luka fisik.
"KENAPA BUKAN KAMU SAJA YANG MATI, ANAK SIAL?!" bentak ayahnya
Tapi yang paling menakutkan bukan mereka-melainkan suara Bianca yang terus berbisik di kepalanya. Bayangannya muncul di cermin, menatap Bella dengan senyum yang tidak seharusnya.
bagaimana kelanjutan hidup bella? penasaran? yuk baca
Gagal nikah di hari pernikahan saat melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga seorang protagonis yang akan berakhir mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(16+)