Bias

Aluna Anindita. Semua orang menyukainya. Ceria, ramah, dan selalu membawa cahaya ke mana pun ia pergi. Seolah dunia ada dalam genggamannya.

Tapi tidak bagi Alaska Arsenio.

Sejak kecil, ada sesuatu dalam dirinya yang terasa... salah. Perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan. Sebuah dorongan untuk mengendalikan, untuk memiliki, untuk menghancurkan sesuatu hanya agar bisa membangunnya kembali sesuai keinginannya.

Dan saat Aluna datang, semuanya menjadi lebih buruk.

Gadis itu terlalu menarik perhatiannya. Terlalu terang. Terlalu sempurna untuk tidak dimiliki.

Alaska tahu, perasaannya tidak normal. Obsesi ini seharusnya tidak ada. Tapi bagaimana mungkin ia bisa mundur, jika Aluna adalah satu-satunya yang membuat dunianya terasa nyata?

Saat batas antara cinta dan kepemilikan mulai mengabur, Aluna harus memilih: tetap menjadi dirinya sendiri, atau tenggelam dalam kegelapan yang perlahan menelannya hidup-hidup.

"Aku nggak bisa lari, ya?"
"Kenapa harus lari, kalau kau bisa tetap di sini-bersama aku?"

***

enjoys my storry.