MELARANG KERAS PLAGIASI!
KETAHUAN? Bersiap berurusan dengan hukum.
Fiksi ✓
Buatan sendiri ✓
Karya original ✓
Baca dulu part 1-9 di akun @ccaaalmhraa
Prolog.
Aisywa aqella
Wanita shalihah, berparas cantik, putih, bersih, dan baik hati, serta sentiasa menjaga auratnya.
Ais, sendiri, blio pernah berpesantren di Ma'had Al Azhar.
Blio, salah satu lulusan hafızah di pesantren tersebut, dan mendapatkan gelar penghapal Al Qur'an, atau hafizah.
Dahulu, ia pernah memiliki teman masa kecil, tapi saat ia berusia genap tahun, teman nya pindah dari komplek yang ditinggali oleh Ais.
Ais sendiri, alergi dengan makanan berbau kacang, apapun tentang kacang ia rentan alergi, dan jika tidak sengaja memakannya, maka tubuhnya akan gatal gatal kemerahan.
Ais sendiri, sekarang masih berusia 22 tahun, ia melanjutkan kuliahnya disertai berpesantren, karena ia melanjutkan pesantren di daerah Indonesia, tujuan ia mondok kembali, karena ingin meneruskan hapalan nya yang harusnya lanjut ke dalam juz berikut nya.
Fareza al ilham
Seorang gus muda, ia mengajar di pesantren asal Indonesia, ia dulu juga berpesantren di Ma'had Al Azhar.
la salah satu lulusan Al Azhar, yang mampu melantunkan hapalan Al - Qur'an 30 juz, ia sendiri, mampu menjadi gus muda karena tuntunan abi nya, yaitu ayahnya.
Ayahnya dulu juga seorang gus muda, nasab nya sama seperti Gus Fareza, yang mampu menghapal 30 juz dalam setahun.
Gus Fareza, tak memiliki alergi, Dan ya, dahulu ia pernah memiliki teman masa kecil saat ia berusia genap tahun, tapi saat ia beranjak umur tujuh tahun, ia memutuskan pindah bersama keluarga nya ke Semarang, tempat nenek nya.
Gus sendiri, berusia 23 tahun sekarang, mengapa memiliki julukan Gus muda/ustadz muda? karena, saat ia masih menginjak usia 22 tahun sudah menjadi Gus dengan mudahnya, meski memang seharusnya melanjutkan dan mungkin karena ia penerus jalan keluarga nya.
BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️
"ngga ada yang ga bisa jika itu semua karena ingin mencari ridha Allah orang tua"
seorang pria yang ingin sekolah di bandung bersama sepupunya, tapi terpaksa harus masuk pesantren demi mewujudkan impian orang tuanya.
setelah itu dia bertemu dengan seorang wanita dan mulai jatuh cinta, sehingga dia memberanikan diri untuk bertemu dengan nya tapi, 97/100% dia sangat berharap bahwa jodohnya adalah seorang gus (keturunan kyai).
"aishfa" panggilnya.
"iya?" balas aishfa sopan.
"maaf, saya mau ajakin kamu buat ta'aruf, kamu mau?" tanya nya dengan keringat dingin.
"tapi type saya gus" jawab aishfa.
"maaf saya bukan gus, dan saya tidak akan pernah bisa untuk mendapatkan gelar gus dan memberikanmu gelar ning" balasnya.
"kalo begitu saya pamit, assalamualaikum" pamitnya.
"ehh ustadz...." panggil seorang wanita dengan berlari kecil dari arah belakang aishfa.
"dia siapa mba? mba kenal?" tanya aishfa penasaran.