Aisyah Khairunnisa tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan terpaut pada seseorang yang bahkan tidak pernah ia kenal sebelumnya. Ia hanyalah wanita biasa, dengan pemahaman agama yang masih minim. Namun, semua berubah sejak ia mengenal seorang ustadz muda di kampungnya, seseorang yang tanpa sadar menuntunnya menuju jalan yang lebih baik.
Fathir Al-Farizi, seorang ustadz muda yang berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Kiai Abdul Ghafur, mengelola sebuah pondok pesantren kecil bernama Pesantren Darul Falah, tempat para santri dari berbagai daerah menimba ilmu agama. Meski berasal dari kampung yang sama, Aisyah dan Fathir tidak pernah benar-benar mengenal satu sama lain, hingga satu momen mengubah segalanya.
Dalam diam, Aisyah mulai mengagumi Fathir. Bukan karena ketampanan atau statusnya sebagai seorang ustadz, melainkan karena keikhlasan dan keteguhannya dalam mengajarkan ilmu agama. Semakin ia mengenal Fathir, semakin ia merasa kecil dalam hal ilmu dan pemahaman agama. Namun, kekaguman itu tidak cukup untuk membuatnya merasa pantas. Ia hanya bisa menatap dari kejauhan, tanpa tahu apakah hatinya akan sanggup menanggung harapan yang mungkin tak akan pernah terbalas.
Di antara doa-doa yang ia panjatkan di sepertiga malam, Aisyah berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Ia ingin berubah, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk bisa menjadi seseorang yang lebih baik di mata-Nya. Namun, apakah perubahan itu cukup untuk mendekatkannya dengan Fathir? Ataukah cinta ini hanya akan menjadi ujian bagi keikhlasannya dalam berhijrah?
"Aku mau lakuin itu sama kamu, Pak."
Cerita tentang Pita mengeksplor banyak hal baru dalam hidup ketika Airlangga menawarkan sebuah kamar di apartemen pribadinya.
Pita hanya seorang gadis 22 tahun yang masih belum menemukan arah untuk masa depannya. Hidupnya selama ini hanya berputar pada keluarganya. Namun, transisi menjadi dewasa menyadarkannya bahwa banyak hal besar yang belum pernah ia ketahui. Sampai takdir mempertemukannya dengan Airlangga, dan dengan kesadaran penuh menginginkan sesuatu yang selama ini menjadi larangan untuknya.
Airlangga hanya pria yang hampir mencapai kepala 4 di masa hidupnya. Fokusnya hanya pada pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaannya. Tidak pernah sekali terbesit untuk mengalihkan perhatiannya pada hal lain, apalagi seorang perempuan. Namun, semua berubah ketika secara impulsif dia menawarkan sebuah kamar untuk tempat bernaung Pita. Terlebih Pita seperti epitome dari kemurnian yang sulit untuk ditolak.
Mature and adult theme
Age gap
Office romance
Sex scene
18+ 21+