Story cover for [3] Tukang Takjil | Ondah Family  by citierelX
[3] Tukang Takjil | Ondah Family
  • WpView
    Reads 15,571
  • WpVote
    Votes 2,108
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 15,571
  • WpVote
    Votes 2,108
  • WpPart
    Parts 17
Complete, First published Feb 23
Bulan Ramadhan telah tiba, diskon besar-besaran di sebuah toko buah, membuat Indah seorang ibu rumah tangga menjadi kalap, tak tanggung-tanggung belasan dus berisi berbagai jenis buah memenuhi dapurnya.

Melihat hal itu, membuat beberapa anaknya memiliki ide yang cemerlang untuk memanfaatkan buah-buah tersebut.

"Ayolah ma, kita ga mungkin setiap sahur sama buka makan buah mulu".

"Bener tuh, terus juga kalau belum habis terus busuk kan juga mubazir, mending kita pakai buahnya buat jual sop buah".

"Nanti kalau udah balik modal baru kita ganti duit mama, kalau ga balik modal yaa mama ikhlas aja".

Akankah mereka mendapat izin dari sang mama? Jika sudah mendapatkan nya, bagaimana mereka menjalani nya? Berbagai hal tak masuk akal sudah menunggu di depan mereka, do'a kan semoga mereka sukses menjadi pedagang es buah, dan dapat mengembalikan uang modal pada sang mama.
All Rights Reserved
Series

Ondah's Daily Life

  • [1] Tukang Mokel | Ondah Family cover
    Season 1
    21 parts
  • [2] Keluarga Kaktus | Ondah Family cover
    Season 2
    14 parts
  • Season 3
    17 parts
Sign up to add [3] Tukang Takjil | Ondah Family to your library and receive updates
or
#443florajkt48
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
[2] Keluarga Kaktus | Ondah Family cover
Posesif Sister Laksani Natio  cover
The Art Of Gangster cover
Angan  cover
Langkah kita cover
Ramadhan bersama Keluarga Ruwet (Ondah Family)[END]  cover
dijodohkan dengan ustadz Daniel  cover
Tempat Untuk Pulang 2  cover
Tempat Untuk Pulang cover
ibuku duniaku cover

[2] Keluarga Kaktus | Ondah Family

14 parts Complete

"Dasar keluarga kaktus! " "Saling menusuk satu sama lain! " • "Papa tuh udah aki-aki, gelo nya kurangin dikit napa" "Dasar ternak! sopan banget lu begitu sama bokap" • "Gue ga di anggep anak nih?" "Lu mah anak pungut!"