Story cover for Unfinished Pages (Orine) by VallenciaGf
Unfinished Pages (Orine)
  • WpView
    Reads 24,255
  • WpVote
    Votes 2,710
  • WpPart
    Parts 29
  • WpView
    Reads 24,255
  • WpVote
    Votes 2,710
  • WpPart
    Parts 29
Ongoing, First published Feb 23
Lion dan Erine pernah menjadi pasangan sempurna di SMA. Mereka mulai pacaran sejak kelas 10 dan menghabiskan tiga tahun penuh cerita manis, hingga di kelas 12, semuanya hancur karena kesalahpahaman yang tak terselesaikan. Perpisahan itu menyakitkan, meninggalkan luka yang belum benar-benar sembuh. Kini, di bangku kuliah, takdir mempertemukan mereka kembali di kampus yang sama. Awalnya, mereka berusaha menghindari satu sama lain, berpura-pura bahwa masa lalu sudah terkubur. Namun, semakin mereka mencoba menjauh, semakin sering takdir mempertemukan mereka dalam kelompok tugas, organisasi, dan lingkaran pertemanan yang sama. Apakah perasaan yang dulu pernah ada masih bertahan? Atau mereka hanya dua orang asing dengan kenangan yang belum selesai? Di antara gengsi, ego, dan ketidakpastian, Lion dan Erine harus menghadapi satu pertanyaan: apakah cinta pertama mereka layak untuk diperjuangkan kembali?
All Rights Reserved
Sign up to add Unfinished Pages (Orine) to your library and receive updates
or
#45grecyn
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Kalau Aku Telpon, 'Dia' Marah Gak? cover
A Scratch For Sanguinis [Orine] cover
NYAMAN. (Lilynn & Orine) 48 Gen 12 cover
Wanderlust (ORINE) cover
RESONANCE | (JKT48 Gen 12) cover
Stranger | Orine  cover
only he is the one i want [ lilynn ] cover
Aralie, Maafkan Aku cover
teman tapi punya rasa (END)✅ cover

Kalau Aku Telpon, 'Dia' Marah Gak?

8 parts Ongoing

Awalnya, Oline hanya menjalankan permintaan Delynn-mengantar Erine pulang, menemani jika Delynn tak bisa, memastikan gadis itu baik-baik saja. "Tolong jagain Erine ya, gue lagi sibuk." Itu yang selalu Delynn katakan. Dan Oline, sebagai sahabat, selalu menurut. Tapi lama-kelamaan, semuanya berubah. Erine bukan sekadar tanggung jawab yang Delynn titipkan. Setiap keluhan tentang Delynn, setiap panggilan malam yang meminta Oline untuk mendengar, setiap tawa, setiap tatapan yang tak seharusnya berarti apa-apa-perlahan, semuanya mulai mengisi ruang kosong dalam hati Oline. Dia tahu Erine masih mencintai Delynn. Dia tahu dirinya hanya tempat persinggahan saat Delynn tak ada. Tapi semakin lama, semakin sulit baginya untuk mengabaikan kenyataan bahwa Erine selalu pulang padanya. Oline tak tahu sampai kapan dia bisa menahan perasaan ini. Tapi ada satu pertanyaan yang terus menghantuinya setiap kali Erine memilih meneleponnya daripada Delynn: Kalau Delynn tahu, dia akan marah nggak? Atau justru... dia memang tak pernah peduli?