Story cover for Moriarty Code: 42 by rreinza
Moriarty Code: 42
  • WpView
    Reads 274
  • WpVote
    Votes 89
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 274
  • WpVote
    Votes 89
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Feb 24
Anak itu seharusnya sudah mati-begitulah yang dipercaya oleh mereka yang bersembunyi dalam bayang-bayang dunia. Namun, kenyataan berkata lain. Ia hidup dengan baik di lingkungannya. Seiring waktu, ada sesuatu yang terus menariknya, sesuatu yang terasa familiar meskipun ia sendiri tak tahu mengapa. Setiap kali ia mencoba mendekat, larangan datang tanpa alasan. Setiap pertanyaan yang ia ajukan dijawab dengan kebisuan, seolah ada kebenaran yang sengaja dikubur di bawah bayangan masa lalu.

    Tetapi semakin mereka berusaha menjauhkannya, semakin kuat perasaan itu. Seperti bisikan halus yang tak pernah hilang-tidak memerintah, tidak memaksa, hanya menunggu. Hingga perlahan, ia menyadari sesuatu. Apa yang menunggunya di sana mungkin bukan sekadar jawaban... tetapi kebenaran yang seharusnya tidak pernah ia temukan.

🚫Plagiat dimohon untuk menjauh.
All Rights Reserved
Sign up to add Moriarty Code: 42 to your library and receive updates
or
#29investigasi
Content Guidelines
You may also like
US AND LAKE COMO ITALY [ON GOING] by moonskyther
9 parts Ongoing
[FOLLOW SEBELUM BACA] CERITA ORIGINAL HANYA ADA DI AKUN : moonskyther, selain itu berarti PLAGIAT. BLURB : Kehidupan selalu memiliki misterinya sendiri, dengan rasa sakit atau dengan rasa bahagia ia menciptakan segelintir karakter manusia. Beberapa manusia mungkin dapat berdamai dengan hidupnya, dengan masa lalunya yang kelam, melanjutkan aktivitas hidup seperti biasa. Namun, itu tidak berlaku untuk manusia yang hidupnya telah tragis bahkan sejak ia masih kecil. Rasanya, hidup bagai badai yang selalu mencekamnya. Ia masih hidup, namun jiwanya telah lama mati. Ia masih berenang, namun jauh di dalam dasar sana ia telah lama tenggelam. Manusia tidak pernah sembuh perihal luka dan trauma. Mereka selamat dari kecelakaan, namun telah sepenuhnya cacat seumur hidup. Tapi sekali lagi, dunia terlalu jahat untuk manusia menjadi lemah. Dunia terlalu jahat untuk manusia yang tidak sedikitpun mempunyai alasan untuk tertawa ditengah telah berdarah-darah hidupnya. Alasan-alasan kecil untuk tetap bertahan hidup, bagai sebuah pondasi untuk pertahanan diri. Semua orang memiliki alasan bertahan hidup yang berbeda, untuk sekedar selalu menikmati segelas es kopi di pagi hari, atau untuk sekedar dapat berkunjung ke tempat yang ingin dinikmati. Hal itu yang selalu terlintas dalam benak seorang Aryan, dengan mimpinya yang selalu ingin melihat indahnya hamparan air danau Como. "Setidaknya sekali dalam hidup, aku ingin membawa diriku, aku ingin memuja mataku untuk melihat keindahan danau Como, itu inginku setidaknya sebelum aku melebur menjadi tanah." - Aryan Bagaskara Adhiwijaya.
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] by AYA_MNK
24 parts Ongoing
🥀Cerita ini 100% karangan dari saya sendiri jadi mohon di hargain, jika memang tidak suka maka tidak usah di baca dan jika suka jangan lupa beri vote dan komen yaksss!!! ⚠️ INGAT DI LARANG PLAGIAT, COPY PASTE, MENIRU, MENJIPLAK, ATAU SEJENIS NYA. DON'T! Saya mungkin tidak tahu tapi allah tahu. Rintik hujan perlahan jatuh dari langit kelabu, tetesannya menimpa tanah kering dan retak, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil yang segera lenyap bersama debu. Namun tak lama, langit seolah tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Hujan turun semakin deras, membasahi tubuh seorang gadis yang berdiri diam di tengah kehancuran. Luka menganga di hampir seluruh kulitnya, darah mengalir perlahan, menyatu dengan air hujan yang mengalir di tanah. Namun ia tetap tak bergerak. Pandangannya kosong, tatapan hampa tanpa harapan, seolah jiwanya telah pergi jauh meninggalkan raganya yang lelah. Di sekelilingnya, dunia yang dulu penuh kehidupan kini tinggal puing dan arang. Tanah yang dulu dihiasi hamparan rerumputan hijau telah terbakar hingga hitam dan tandus. Pohon-pohon yang dulunya menjulang kokoh kini rebah, patah, dan hangus, tak menyisakan satupun daun yang selamat. Segala yang dulu indah, kini lenyap tanpa jejak, tersapu oleh sesuatu yang lebih kejam dari waktu, kehancuran yang tak memberi ampun. "Aku menghancurkan semuanya ... Aku seorang monster!" bisiknya lirih, dan setetes air mata mulai mengalir keluar dari ujung matanya, tak bisa dibedakan apakah itu air hujan atau air penyesalan. "Aku menyakiti orang-orang, aku membunuh orang tak bersalah ... Aku benar-benar seorang monster!" Air matanya menetes, bercampur dengan darah dan hujan. Dan dari bibir pucatnya, hanya satu kalimat yang terus berulang kali dia ucapkan, seperti sebuah mantra penyesalan yang tak berujung. "Maaf ... maafkan aku ... maaf ...." Dibuat : Sabtu/31/Mei/2025 Selesai : ??? Written by :AYA_MNK ©hak cipta dilindungi Allah SWT
LIMBO - The Edge Of Life ( ON GOING ) by Erchill112
12 parts Ongoing
Bianca, Erick, dan Ryan terlempar ke dalam sesuatu yang bukan dunia-bukan pula mimpi. Sebuah limbo. Tempat di mana realitas tak lagi punya bentuk, dan logika dibungkam oleh kekacauan. Di sana, waktu berjalan tanpa arah. Langit berubah warna sesuka hati, tanah bisa menghilang di bawah kaki, dan udara terasa seperti bisikan ketakutan yang berulang-terus, dan terus. Mereka tidak tahu dari mana semua ini bermula. Yang mereka tahu, sesuatu sedang mengejar. Selalu. Tidak pernah jauh. Sesuatu yang tidak memiliki wajah, tapi membawa kegelapan yang bisa mencuri isi dada manusia. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam, ke dalam lorong-lorong hampa, ke ruang yang berbisik, ke tempat di mana tragedi adalah matahari yang terbit setiap pagi. Jantung mereka berdetak seperti genderang perang, darah berdegup kencang tanpa sebab, dan pelan-pelan, rasa cemas berubah menjadi putus asa-menyusup ke tulang, menguasai jiwa yang letih untuk terus melawan. Mereka mencari jalan keluar. Terus berjalan meski mata tak sanggup lagi membedakan kenyataan dari ilusi. Petunjuk demi petunjuk muncul dalam bentuk yang ganjil: lukisan berdarah, suara anak kecil menangis, jam yang berputar mundur. Dan perlahan, mereka mulai menyadari-dunia ini bukan hanya tempat, tapi cermin retak dari kebenaran yang tak pernah mereka sangka. Apa yang mereka temukan bukan penyelamatan, melainkan jawaban. Dan seperti semua jawaban dalam mimpi buruk, ia datang dengan harga: luka yang tak pernah bisa disembuhkan. Ini bukan sekadar kisah tentang bertahan hidup. Ini adalah kenangan yang tertanam, membekas, menoreh, membuat mereka mengerti satu hal: Beberapa pintu, tidak pernah seharusnya dibuka. ( REVISI SETELAH TAMAT :))
Falling Pieces  by cweetcobeyi
11 parts Ongoing
💌haloo usahakan jangan menjadi pembaca gelap yaa, berikan vote jika kamu suka dengan ceritanya, karena itu berarti buat bunbeyii, okeeii, sankyuu bunbun yg maniss🍰🌷 ♟️FALLING PIECES🧩 Seberapa jauh kau akan pergi untuk menemukan kebenaran? Malam itu, adikku menghilang tanpa jejak. Pintu kamar terbuka, jendela tak terkunci, dan di atas meja hanya ada selembar kertas dengan tulisan samar. Tak ada tanda perlawanan, tak ada suara yang terdengar-hanya keheningan yang mencekam. Kami mencoba mencarinya. Aku dan saudaraku menelusuri jejak yang ia tinggalkan, tapi semakin jauh kami melangkah, semakin banyak hal yang tak masuk akal. Bayangan di sudut mata, pesan-pesan yang muncul entah dari mana, dan rasa seolah-olah seseorang selalu mengawasi. Lalu, satu per satu nyawa mulai terenggut. Apa yang awalnya hanya pencarian biasa berubah menjadi permainan yang lebih besar. Sebuah permainan di mana kami hanyalah bidak, dan sejak awal, seseorang telah memastikan bahwa tidak ada yang bisa keluar dengan selamat. ⚠️Peringatan cerita ini mungkin mengandung unsur sensitif bagi beberapa pembaca harap bijak dalam memilih bacaan. Terimakasih⚠️ ‼️Sebagai pemberitahuan sekali lagi, cerita ini murni dari ide dan pemikiran sy sendiri, jika ada kesamaan dalam nama tokoh, latar, ataupun alur cerita, hal itu benar-benar tidak disengaja. Bunbeyi disini menulis cerita murni terinspirasi dari kasus Stanley Milgram - Milgram Experiment (1961) tidak dari novel atau karya manapun‼️
You may also like
Slide 1 of 9
US AND LAKE COMO ITALY [ON GOING] cover
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] cover
Maaf, Aku Terlambat END✅ cover
Red String cover
THE CHAOS WITHIN: AWAKENING [Volume I] cover
LIMBO - The Edge Of Life ( ON GOING ) cover
Obliviora [HIATUS] cover
Misteri Rumah Tachibana (Haikyuu!!) ✔︎ cover
Falling Pieces  cover

US AND LAKE COMO ITALY [ON GOING]

9 parts Ongoing

[FOLLOW SEBELUM BACA] CERITA ORIGINAL HANYA ADA DI AKUN : moonskyther, selain itu berarti PLAGIAT. BLURB : Kehidupan selalu memiliki misterinya sendiri, dengan rasa sakit atau dengan rasa bahagia ia menciptakan segelintir karakter manusia. Beberapa manusia mungkin dapat berdamai dengan hidupnya, dengan masa lalunya yang kelam, melanjutkan aktivitas hidup seperti biasa. Namun, itu tidak berlaku untuk manusia yang hidupnya telah tragis bahkan sejak ia masih kecil. Rasanya, hidup bagai badai yang selalu mencekamnya. Ia masih hidup, namun jiwanya telah lama mati. Ia masih berenang, namun jauh di dalam dasar sana ia telah lama tenggelam. Manusia tidak pernah sembuh perihal luka dan trauma. Mereka selamat dari kecelakaan, namun telah sepenuhnya cacat seumur hidup. Tapi sekali lagi, dunia terlalu jahat untuk manusia menjadi lemah. Dunia terlalu jahat untuk manusia yang tidak sedikitpun mempunyai alasan untuk tertawa ditengah telah berdarah-darah hidupnya. Alasan-alasan kecil untuk tetap bertahan hidup, bagai sebuah pondasi untuk pertahanan diri. Semua orang memiliki alasan bertahan hidup yang berbeda, untuk sekedar selalu menikmati segelas es kopi di pagi hari, atau untuk sekedar dapat berkunjung ke tempat yang ingin dinikmati. Hal itu yang selalu terlintas dalam benak seorang Aryan, dengan mimpinya yang selalu ingin melihat indahnya hamparan air danau Como. "Setidaknya sekali dalam hidup, aku ingin membawa diriku, aku ingin memuja mataku untuk melihat keindahan danau Como, itu inginku setidaknya sebelum aku melebur menjadi tanah." - Aryan Bagaskara Adhiwijaya.