Namira Tanuwidjaja, mahasiswi kebanggaan HIMA-ADBIS dan para dosen, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Dua tahun kemudian, dia kembali dan dipertemukan oleh Arasha Mahendra, mahasiswi yang dulu dihukum karena kabur saat kegiatan mahasiswa baru, sekaligus menyimpan kenangan kelam yang seharusnya dilupakan.
Dipaksa bekerja sama sebagai asisten dosen dan ketua kelas, keduanya perlahan menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar kewajiban. Namun ketika rahasia besar terungkap, mereka harus memilih: menyampaikan kebenaran yang menyakitkan, atau mempertahankan perasaan yang tak bisa lagi disangkal.
"Karena cinta terkadang lahir dari yang tak terduga; menjadi rumah yang menyembuhkan, atau luka yang tak pernah sembuh."