"Pertemuan itu tidak jauh-jauh dari perpisahan, 1000 kali kau dipertemukan maka 1000 kali juga kau akan dipisahkan." Kalimat itu terngiang-ngiang di benaknya, sebuah ironi kehidupan yang tak terelakkan. Di tengah riuh rendahnya dunia, ia merasakan sepi yang mendalam, seolah terisolasi dalam ruang hampa.
"Gua tetep sayang sama lu, kok." Ucapan itu terucap lirih, namun sarat makna. Ia tahu, kata-kata itu adalah jembatan yang menghubungkan dua jiwa yang terpisah jarak dan waktu. Sejauh apa pun, jika batin mereka sudah terikat, mereka tetap bisa bersama, menghabiskan waktu bersama dan tak lupa untuk terus saling menjaga.
Di balik senyumnya, tersembunyi luka yang menganga, luka yang takkan bisa diobati dengan kata 'maaf'. Namun, ia tetap berusaha tegar, menyembunyikan kerapuhan di balik topeng kekuatan. "Apapun yang terjadi sama gua kedepannya. Zam, tolong jagain adek gua, ya." Permintaan itu adalah wujud rasa sayang dan tanggung jawabnya, sebuah janji yang harus dijaga.
Rasa ingin saling melindungi itu tetap ada, meski di hatinya tersimpan rasa sakit yang tak terperi. Ia belajar menerima kenyataan, bahwa hidup adalah rangkaian pertemuan dan perpisahan, suka dan duka, cinta dan kehilangan.
SINCE MARET 2020
START : 21 SEPTEMBER 2021
END : -
(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRISARNYA. MAKASIH)
○Mulai 6 Januari 2021
○Selesai 2 Maret 2021
"Kapan Aira bisa merasakan kebahagian lagi? Apa saat menyusul Bunda, papah akan merasakan kehilangan dan menyesal?"
Aira Arketa seorang gadis manis yang mempunyai sejuta luka dan duka dalam hidupnya. Ia selalu menutupi luka dan duka itu dengan senyum manisnya. Semua itu tertutup rapi di balik senyumnya yang indah.
Papah, Aira mau bahagia. Aira mau di sayang juga sama papah. Aira mau jadi sumber dan alasan papah tertawa dan tersenyum.
Bunda, Aira kangen. Kenapa bunda pergi ga ngajak Aira?
"Aira mau kasih sayang seperti dia."
"Tuhan, kembalikan kebahagian ku, kembalikan abang ku, kembalikan bunda ku atau kau panggil aku agar aku bisa bersama abang dan bunda ku kembali. Dan tidak lagi merasakan perihnya tamparan ini lagi."
"Aku capek, aku lelah rasanya aku ingin tenang selamanya tuhan, bolehkah?"
Apakah Aira akan merasakan kebahagiaan lagi?
Apakah papahnya akan menyesal?
Cerita dan tulisan yang aku tuangkan di sini murni hasil dari imajinasi dan rangkaian kata ku sendiri♡.
Cover by: naylaatr