Moonlit Sips

Di sudut kota yang diterangi cahaya bulan, ada sebuah kafe bernama Cafelune, tempat di mana malam terasa lebih lambat dan cerita bersembunyi di antara aroma kopi yang mengepul.

Setiap malam, seorang gadis selalu duduk di sudut yang sama, menuliskan sesuatu di atas kertas sebelum melipatnya menjadi burung kecil dan meninggalkannya begitu saja. Ia tidak pernah berbicara banyak, tak pernah pula benar-benar tinggal lama.

Tapi suatu malam, seorang barista menemukan burung kertas itu dan memutuskan untuk membuka lipatannya. Satu kalimat singkat tertulis di sana.

"Jika kau membaca ini, anggap saja aku menitipkan sepotong kisah kepadamu."

Ia tidak tahu siapa gadis itu sebenarnya, atau apa maksud dari kata-katanya. Tapi semakin banyak burung kertas yang ia temukan, semakin ia menyadari bahwa mungkin, ia sedang mengumpulkan kepingan dari satu cerita yang belum selesai.

Di antara denting sendok dan gemericik hujan di luar jendela, mereka mulai terhubung dalam diam.

Namun, kisah yang tertulis di atas kertas itu bukan sekadar cerita biasa. Dan sebelum menyadarinya, barista itu telah terperangkap dalam kisah yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.