TOO LATE

"aku lelah... aku ingin menyerah... aku sudah tidak tahan lagi... mengapa harus aku, ya tuhan? mengapa harus aku...? apakah semua penderitaan dalam hidupku belum cukup, hingga kau memberikan cobaan seberat ini...?"

Seorang gadis cantik terisak dalam tangisnya. Ralat ia bukan lagi seorang gadis, karena kehormatan yang telah ia jaga selama 19 tahun direnggut paksa oleh seorang pria berengesk yang lebih tua 6 tahun dari dirinya. Lebih menyakitkan lagi, pria itu adalah sahabat kakaknya sendiri.

---

"kau kenapa?" tanyanya, suara sedikit waspada.

Pria itu tertawa pelan, tetapi tawanya tidak terdengar seperti biasanya. "i don't know... tubuhku panas... and god, i just know one thing..." matanya mengunci manik mata milik shenan, sorotnya membuat gadis itu merinding. "i want you, shenan."

---

"tapi gab, ini anak kamu."

"gua nggak percaya. bisa aja itu anak dari cowok-cowok lain yang lu layanin, kan? lagian, kalau itu emang anak gua... gua nggak peduli. i don't give a damn. not my problem. so do yourself a favor and get rid of it."

---

"kasihan ya kamu, nak... belum lahir saja, ayahmu sudah menolak keberadaanmu."

---

"nggak apa-apa ya, sayang... bunda yakin, bunda pasti bisa membesarkan kamu sendiri dengan penuh kasih sayang."

---

"terima kasih atas semua penderitaan ini. saya janji akan pergi jauh dari hidup kalian. saya pastikan ini adalah hari terakhir kalian melihat wajah anak yang kalian anggap pembawa sial. mulai hari ini, saya, shenan, melepaskan marga 'saquelle' dari nama saya."

---