Menikah dengan pria yang jauh lebih dewasa bukanlah hal yang pernah Anna bayangkan. Sunghoon, suaminya, adalah sosok tenang dan penuh aturan, sementara Anna ceroboh, impulsif, dan sering bertindak tanpa berpikir panjang. Perbedaan mereka begitu nyata, seolah berasal dari dunia yang berbeda.
Hari-hari mereka diisi dengan tawa, pertengkaran kecil, dan kekacauan yang dibuat Anna, dari lupa membawa payung hingga mengacaukan dapur saat mencoba memasak untuk Sunghoon. Meski awalnya hanya bisa menghela napas, Sunghoon perlahan terbiasa dengan keberadaan Anna yang mengisi hidupnya dengan kehangatan yang tak terduga.
Namun, tidak semua berjalan mudah. Ada saat di mana Anna merasa tidak cukup baik untuk Sunghoon, dan hari-hari di mana Sunghoon harus lebih memahami istrinya yang penuh energi. Tapi di antara perbedaan mereka, satu hal tetap sama, cara Sunghoon menggenggam tangan Anna saat ia ragu, dan bagaimana mereka menemukan rumah dalam satu sama lain.
Cinta mereka mungkin tidak sempurna, tetapi mereka belajar bahwa cinta bukan soal kesempurnaan, melainkan tentang menerima, bertahan, dan terus tumbuh bersama.