Story cover for palsu?  by ppzlpn
palsu?
  • WpView
    Reads 47,301
  • WpVote
    Votes 3,056
  • WpPart
    Parts 62
  • WpView
    Reads 47,301
  • WpVote
    Votes 3,056
  • WpPart
    Parts 62
Ongoing, First published Feb 27
baca ae ngab (crita ini murni karangan semata gw jgn di bawa ke rl yaa)
All Rights Reserved
Sign up to add palsu? to your library and receive updates
or
#515gxg
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
satu hati satu nama  cover
Chikaran cover
Transmigrasi : a figure who wants to change the story. cover
Transmigrasi Bumil ( Tamat )  cover
si culun || zeesha cover
MENIKAHI PACAR KAKA KU ( CH2 ) cover
You Are Mine [CH2] cover
Mimpi jadi nyata? (ch2)  cover
bocah nakal CH2 cover
posesif boyfriend and centil girlfriend  cover

satu hati satu nama

42 parts Ongoing

"Dan... kalo Chika suka sama lo?" tanya seseorang bernama Azizi asadel bimantara sambil menatap serius ke arah sahabatnya. Christy arsena airlangga menoleh perlahan, ekspresi wajahnya berubah lembut. "Itu bukan pertanyaan Zee... gue pasti seneng banget." Suaranya rendah, penuh makna. Ia menarik napas sebentar, lalu melanjutkan, "Pertama kali gue liat dia, dia masih kecil. Lincah, cerewet, polos banget. Gue pikir waktu itu cuma momen sekali lewat. Tapi tiba-tiba... gue ketemu dia lagi. Muncul di cafe, dengan suara khasnya itu. Chika." Christy terkekeh pelan, matanya menerawang jauh. "Kaget gue. Udah gede dia... tapi tetap berisik." Zee hanya diam, mendengarkan penuh perhatian. "Gue suka ngeliatin dia dari jauh, Zee. Diam-diam. Gue kagum sama keberaniannya. Chika tuh tipe yang gak tahan liat orang diperlakuin gak adil. Dia bakal selalu berdiri buat yang lemah, walaupun kadang caranya meledak. Tapi itu dia... kuat." Christy menunduk sebentar, lalu mengangkat kepalanya lagi. "Kadang hidup lucu ya. Hal yang kita mau... belum tentu buat kita. Tapi... selama gue bisa ngeliat dia bahagia, meski bukan sama gue, itu udah cukup zee." Zee hanya bisa menatap sahabatnya itu dengan senyum simpul. "Tapi siapa tau semesta punya cara sendiri." Christy pun tersenyum tipis. "Gue harap, kalo waktunya datang... dia juga lihat gue bukan cuma sekadar orang di latarnya."