Story cover for Run Away (on going) by lviewaysle_
Run Away (on going)
  • WpView
    Reads 1,907
  • WpVote
    Votes 139
  • WpPart
    Parts 13
  • WpView
    Reads 1,907
  • WpVote
    Votes 139
  • WpPart
    Parts 13
Ongoing, First published Mar 01
*mature chap akan dipisah.

"Even if you run... I'll always find you."

Alessa duduk di bangku paling pojok aula, tangan gemetar di atas paha.
Suara gitar mulai mengalun.

Semua orang berbisik kaget...
Cowok dingin yang bahkan nggak pernah ngomong di kelas  Varel tiba-tiba berdiri di atas panggung.

Lagu pertama yang dia bawain... RUNRUNRUN.
Suara seraknya pelan, dingin, seolah-olah hanya menyanyikan lagu itu untuk satu orang.

Alessa.

Mata gelap itu nggak pernah lepas dari dirinya.
Setiap lirik yang terucap seperti belenggu tak kasat mata yang membungkus tubuh Alessa tanpa bisa melawan.

"Even if you run, run, run... I'll be waiting on the other side."

Alessa menunduk, berusaha mengabaikan tatapan itu.
Tapi suara berat itu terus menggema di telinganya - seakan menghipnotis.

Ketika lagu selesai, Varel turun dari panggung... dan langsung berjalan lurus ke arahnya.
Bibir tipisnya melengkung dingin.

Dia duduk di samping Alessa, membisikkan sesuatu di telinganya.
Suara rendah yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

"Aku sudah memperingatimu, Alessa... Kau bisa berlari sejauh apa pun... Tapi aku selalu menemukanmu."
All Rights Reserved
Sign up to add Run Away (on going) to your library and receive updates
or
#166possesive
Content Guidelines
You may also like
Langit Yang Merenggut Cinta  by Lautan_Ku
22 parts Complete
LANGIT YANG MERENGGUT CINTA --- Deskripsi: Apa jadinya kalau cewek paling tengil di sekolah harus berurusan sama cowok paling dingin yang susah ditebak? Zea Adara-bar-bar, selengean, dan punya nyali lebih gede dari logikanya. Bagi dia, hidup itu cuma ada dua pilihan: gas atau rem. Dan sejauh ini? Dia selalu milih gas. Arkana Dirgantara-cowok yang lebih sering diem daripada ngomong, tapi auranya bikin semua orang segan. Ketua OSIS perfeksionis yang nggak pernah ketahuan marah. Atau... mungkin dia cuma jago nyembunyiin emosinya? Dunia mereka nggak pernah bersinggungan-sampai suatu malam, Zea nggak sengaja nyerempet motor Arkana pas lagi balapan liar. Alih-alih panik, Zea malah nyengir, "Nggak mati, kan? Yaudah, selow aja." Arkana cuma menatapnya datar. "Gue nggak peduli lu siapa. Tapi lain kali, jangan sampai gue harus turun tangan." Dan ternyata, 'lain kali' itu datang lebih cepat dari yang mereka kira. Ketika taruhan bodoh bikin Zea terjebak dalam proyek sekolah yang dipimpin Arkana, keduanya terpaksa sering ketemu. Zea yang hobi bikin onar, Arkana yang suka aturan-kayak api ketemu es. Tapi semakin lama mereka bentrok, semakin Zea sadar... ada sesuatu di balik tatapan kosong Arkana. Sebuah rahasia yang cowok itu sembunyikan rapat-rapat. Dan saat semuanya mulai terungkap, Zea cuma punya satu pertanyaan: "Apa gue siap menghadapi sisi lain Arkana yang selama ini dia tutupin?" --- ❗️WARNING: Enemies to lovers (tapi Zea lebih kayak 'musuh sendiri' karena hobi bikin masalah) Slow burn (Arkana bukan tipe cowok yang gampang luluh) Banyak momen absurd dan perang urat saraf Ada sisi dark dan misteri di balik karakter Arkana Kalau lo suka kisah dengan bentrokan dua dunia yang nggak mungkin nyatu, "Langit Yang Merenggut Cinta" bakal bikin lo ketagihan. Siap masuk ke dalam permainan mereka? 🔥 Let the chaos begin! 🔥
Don't Escape: Look At Me, Your Devil Angel by Ayu_nana
48 parts Complete Mature
"Merindukanku, sayang?" Suara itu. Senyuman iblis itu. Wajah yang tersenyum seolah tak berdosa yang pria itu tunjukkan membuat hati Renggana mendadak berubah menjadi remah roti yang siap hancur kapan saja. "Ba-bagaimana kau bisa ada disini?" "Itukah kalimat pertamamu untuk suamimu ini sayang? Setelah kau pergi begitu saja 3 tahun yang lalu?" "Kau bukan suamiku!" teriak Renggana emosi. Baginya, pria berwajah bak dewa itu bukanlah suaminya. Dia hanya iblis yang terkurung dalam tubuh manusia. Terdengar suara geraman dari mulut laki-laki tersebut. Rahangnya nampak jelas mengeras hingga otot wajahnya menegang. Gemertak gigi yang saling bergesekan seolah membuat seluruh syaraf tubuh Renggana mendadak mati. Perempuan itu benar-benar ketakutan. "Cukup Nana. Jika kau lanjutkan cara bicaramu yang seperti ini. Akan kupastikan hari ini semua temanmu akan menjadi tunawicara." Pias sudah wajah perempuan yang baru saja menginjak usia 24 tahun tersebut. Wajahnya pucat pasi karena tahu itu semua bukanlah sekadar ancaman saja. Apa yang dikatakan oleh Edzsel pasti akan menjadi kenyataan. "Kemarilah ... dan semua temanmu akan kubiarkan hidup dengan tenang." Tangan lelaki itu terulur kedepan. Menawarkan perlindungan pada istrinya yang masih terlihat ketakutan bahkan walau hanya berdekatan saja dengannya. Renggana masih diam terpaku dan memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa selamat dari genggaman pria gila ini. Tapi mengingat nyawa kawan-kawannya menjadi taruhan, tak pelak membuat Renggana memilih untuk menyerah saat ini. Dia berjalan gontai mendekat kepada suaminya, yang kini sedang tersenyum penuh kemenangan sembari menatapnya. Terinspirasi dari lagu "Lily" Alan Walker. Nb: Sudah prnah kujelaskan di story sebelah ya (Kita: Judges), kalau aku itu gk terlalu like sm tipe manipulatif yg tdk terkalahkan. Jd di sini, protagonisnya emang bkn tipe yg diem2 bae di posesifin, oke? Aku gk suka kalau perempuannya lemah.😂 Ya ... dicoba baca dulu lah biar tahu:v Cover by Can
You may also like
Slide 1 of 9
I Look After You cover
Langit Yang Merenggut Cinta  cover
last hold S2 ✓ cover
A Love Left Unspoken  cover
Felicity Of Unexpected Love cover
MANTAN KAKA IPAR || [TAMAT] cover
Don't Escape: Look At Me, Your Devil Angel cover
𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐕𝐄 (SAKOOK & TAETZU) [END]✔ cover
EDELINE [END] cover

I Look After You

6 parts Ongoing Mature

Mata teduh itu memperhatikan gadis di sampingnya. Suaranya mengalir cepat, penuh semangat seperti air terjun yang tak sabar bertemu sungai. Dan di tengah segala riuh ceritanya, laki-laki itu tersenyum kecil-senyum yang nyaris tak terlihat, seperti bisikan yang hanya bisa dirasakan oleh hati. Tiba-tiba, gadis itu berhenti. Seakan tersadar dari euforinya sendiri, ia mengerjap pelan, lalu menoleh dengan alis mengerut canggung. "Eh.. maaf. Aku berisik banget ya?" Suasana sempat hening sejenak, sebelum laki-laki itu menggeleng perlahan. Tatapan tenangnya seperti danau yang tak terusik. "Engga sama sekali," katanya, suaranya pelan. "Please don't stop talking, aku gak bakal pernah ngerasa berisik, engga keberatan sama sekali." Dari sekian banyak kata yang sering tak dianggap penting, kalimat itu justru menenangkan. Seolah, ada tempat di dunia ini di mana ia boleh jadi dirinya sendiri-seberisik apapun itu. Not everything that matters calls out your name. Some just walk silently toward you, never seeking the spotlight-only hoping you'd feel enough.