Zara, tanah beku yang tandus, es yang turun seperti air mata yang tak pernah kering, membeku dalam kesunyian yang tak terhingga. Distrik tertinggal ini terkurung dalam kegelapan, tanpa cahaya kemajuan yang dapat menembus, seperti bunga yang layu tanpa sinar matahari. Namun, di tengah kegelapan itu, ada seorang gadis yang hidupnya selalu diburu. Dia adalah korban manusia rekayasa, dengan banyak pertanyaan yang menghantuinya. Membuatnya siap melakukan apapun untuk mendapatkan jawabannya, bahkan jika itu berarti mempertaruhkan nyawanya.
Vega, distrik yang berada di antara dua lingkaran, kemajuan teknologi bersinar seperti bintang di langit malam, memancarkan cahaya yang membutakan, namun di balik semua kecanggihan itu, hati mereka terasa kosong, seperti gua yang tak berpenghuni. Namun, di tengah kesunyian itu, ada seorang lelaki yang memiliki visi untuk membawa kembali nilai-nilai kemanusiaan ke distriknya. Dia percaya bahwa teknologi harus digunakan untuk kebaikan, bukan untuk menghancurkan.
Zephyr, distrik yang berada di tengah lingkaran, kehidupan masyarakatnya seperti taman yang indah, di mana manusia hidup seperti sebelum Abad Es ini muncul, dengan kenyamanan dan kesempurnaan yang tak terhingga. Namun, di balik wajah indah itu, ada seorang gadis yang berprofesi sebagai aktivis dan memiliki kepedulian terhadap keadilan sosial. Dia berusaha untuk membuka mata masyarakatnya tentang keburukan yang tersembunyi di balik kemakmuran mereka. Namun, ayahnya adalah seorang jenderal yang bertanggung jawab atas semua serangan Zephyr pada Zara, membuat gadis itu terjebak dalam dilema yang sulit.
Apa yang akan terjadi jika ketiga orang ini bertemu? Akankah mereka dapat membawa perubahan ke distrik mereka masing-masing? Dan apa yang akan terjadi jika mereka bergabung untuk membawa perubahan ke seluruh distrik?
*⚠️⚠️
Hanya fiksi dan tidak menyinggung siapapun. Murni cerita saya. Selamat membaca, mohon dimaafkan tulisan saya yang masih banyak kesalahannya. 🐟