Story cover for Fana: Segala yang Nyata Memudar, Sebab Keabadian Hanyalah Ilusi. by NikiPurii
Fana: Segala yang Nyata Memudar, Sebab Keabadian Hanyalah Ilusi.
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 2
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Mar 02
"Segala yang nyata akan memudar. Segala yang abadi hanyalah ilusi."

Vanya Tara, gadis kelas 7 SMP yang pikirannya sering melayang ke hal-hal yang tak terucap. Di antara tawa dan senda gurau bersama teman-temannya, ada bagian dari dirinya yang diam-diam tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Dunia terasa seperti permainan yang tak bisa ditebak. Hari ini tertawa, besok menangis. Hari ini jatuh cinta, besok melupakan. Jika segalanya hanya sementara, untuk apa ia berharap lebih?

Tapi... bagaimana jika ada sesuatu yang tetap tinggal, bahkan ketika semuanya perlahan menghilang?

-02/03/25
All Rights Reserved
Sign up to add Fana: Segala yang Nyata Memudar, Sebab Keabadian Hanyalah Ilusi. to your library and receive updates
or
#858comingofage
Content Guidelines
You may also like
Coffe Shop by Zafima_kazumi
27 parts Ongoing
Di usia 20 tahun, Nana merasa hidupnya seperti kehilangan arah. Sebagai anak dari keluarga kaya raya, ia tidak pernah menyangka akan menghadapi cobaan seperti ini. Baru saja ia putus dari pacar yang selama hampir dua tahun menjadi dunianya, dan perceraian orang tuanya membuat segalanya semakin berantakan. Untuk melarikan diri dari rasa sakitnya, Nana memutuskan untuk bekerja di sebuah kafe kecil, meski itu berarti harus pulang larut malam setiap hari. Di kafe itu, ia sering melihat seorang lelaki yang selalu duduk di sudut ruangan. Lelaki itu tampak sederhana namun membawa aura yang berat, dengan kebiasaan yang mencerminkan gaya hidup berantakan. Nana merasa ada luka mendalam yang tersembunyi di balik tatapan kosongnya, seolah-olah ia memikul beban berat yang tak mampu ia lepaskan. Pertemuan mereka yang awalnya biasa saja perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih. Nana, dengan sifatnya yang penuh perhatian, mencoba mendekati Mark, meski ia sering diperlakukan kasar. Mark, di sisi lain, tak bisa menahan dirinya dari menarik Nana masuk ke dunianya yang gelap. Hubungan mereka adalah pertemuan dua jiwa yang sama-sama terluka, namun saling menemukan harapan di tengah kehancuran. Namun perjalanan mereka penuh liku. Sebuah kejadian tak terduga mengubah segalanya, membuat Mark harus bertanggung jawab atas hidup Nana dengan cara yang tak pernah ia bayangkan. Bisakah mereka mengatasi luka masing-masing dan menemukan kebahagiaan? Atau akankah bayang-bayang masa lalu menghancurkan segalanya? "Coffe Shop" adalah kisah tentang keberanian menghadapi rasa sakit, memaafkan diri sendiri, dan cinta yang datang di saat paling tak terduga.
You may also like
Slide 1 of 8
My Bad Girl #BadSeries✔ cover
LEITHLEACH cover
Love In Paris (COMPLETED) cover
Karena Kamu Rumahnya  cover
Cegil Komplek [00L] cover
Coffe Shop cover
Late cover
Androphobia Love ✔ cover

My Bad Girl #BadSeries✔

33 parts Complete

Banyak orang yang bilang bahwa cinta itu indah. Menghapus segala resah dan gelisah. Mengganti luka dengan tawa, membawa kesedihan yang melanda untuk sirna. Banyak orang yang bilang bahwa jatuh cinta itu indah. Membuat hari berwarna dan hidup menjadi lebih sempurna karena hadirnya dia. Namun, tak semua yang berkaitan dengan cinta itu semuanya indah. Tak selamanya cinta itu membahagiakan. Tak ada yang bisa menjamin bukan bahwa cinta pun bisa berakhir dengan tawa kebahagian atau sebuah luka yang disertai dengan tangisan? Ini bukan kisah di mana dua orang jatuh cinta secara diam-diam. Ini bukan kisah cinta segitiga antara tiga, anak manusia. Tapi, ini hanyalah kisah di mana ketika kita telah jatuh namun tak sadar. Telah cinta tapi tak terasa. Telah merasa sayang tapi tak pernah bilang. Dan saat di mana kita telah menyadari segalanya, justru orang yang kita cintai itu... pergi. Bukan pergi untuk sementara. Tapi selamanya. "Jika kehadiranku tak dapat membangunkanmu, lantas apakah kepergianku akan membukakan matamu?" ©Copyright2019