Story cover for ARSYAKAYLA by AndaiSjaa_
ARSYAKAYLA
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Mar 02
HAI READER!!!

Read and Understand well‼️


"Kepercayaan adalah salah satu nilai paling penting dalam kehidupan manusia. Ia menjadi dasar dalam hubungan antarmanusia, baik dalam keluarga, persahabatan, maupun dunia kerja. Kepercayaan menciptakan rasa aman, memperkuat hubungan, dan membangun keharmonisan dalam masyarakat".

"Kepercayaan tidak muncul begitu saja, tetapi harus dibangun dengan kejujuran, konsistensi, dan tanggung jawab. Sekali kepercayaan diberikan, ia menjadi ikatan yang kuat, tetapi jika dikhianati, sulit untuk diperbaiki. Oleh karena itu, menjaga kepercayaan adalah tanggung jawab besar yang harus dihormati oleh setiap individu".

"PEMBOHONG!".
"Maaf".
"Sebanyak apapun kata maaf yg lo ucapkan, gak akan ada artinya di orang yang udah lo kecewain!".




Apa yg terjadi dalam cerita ini? Terus ikuti dan nanti update an crita ini Yahhh‼️

ARSYAKAYLA
"kapan kamu percaya?"


📌Cerita ini hanyalah cerita fantasi saja, dan tidak bermaksud menyinggung orang lain.

TERIMAKASIH‼️💥
All Rights Reserved
Sign up to add ARSYAKAYLA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Melangkah Tanpa Arah  by haechanah05
7 parts Ongoing
Tidak semua orang punya orang tua yang bisa diandalkan. Ada kalanya kita yang diandalkan oleh mereka, di setir layaknya robot tanpa punya rasa. mereka tak mau mendengar sedikit pun keluhan, semuanya harus tertata sempurna, selayaknya Tuhan yang tanpa kekurangan. kisah empat remaja, yang berusaha bertahan ditengah luka yang mereka punya, tentang masalah keluarga yang berbeda, namun dengan torehan luka yang sama. "capek bangett fuck, pengen pulang aja rasanya, tapi kemana gue harus pulang? " hanan "ke gue, pulang ke gue, anggap gue rumah lo, rumah kalian" nata "nat, peluk gue, gue butuh di puk-puk, sambil di pat-pat, perihal gue yang lima bulan lebih dulu minum susu, gue tetep butuh pelukkan lo. Hari ini ibu datang lagi, dia minta duit hasil gue meres keringet" raga "sini gue peluk, sambil puk-puk dan pat-pat. gapapa ya? nanti allah ganti duit lo yang lebih banyak dari yang lo kasih, buat makan nanti, lo ga usah pusing, nanti gue masakin lo tiap hari, kalo ada kebutuhan lo bisa pake uang gue dulu" nata "nat, gue pengen mati aja, hidup juga percuma, bokap selalu mukul gue, gue capek nat" jagat "sutt ga boleh ngomong gitu, sini lukanya gue obatin, kalo capek istirahat ya, jangan Coba-coba buat mati, mati bukan suatu hal yang bisa dicobain, capeknya dibagi sama gue, biar lebih ringan" nata "gue ga seberguna itu ya? gue ga seberharga itu ya? apa salah gue bodoh? gue juga ga mau terlahir jadi orang bodoh" nata "nat yang perlu lo tau, lo itu berharga buat kita, lo permata yang wajib kita jaga keindahannya" jagat "lo ibarat penerang di kegelapan, lo sangat amat berharga, tangan mungil lo ini, yang udah narik kita dari lingkaran setan" hanan "lo ga salah, dan lo ga bodoh, lo terlalu pintar, dan terlalu berharga buat kita" raga #00line #renjun #jeno #haechan #jaemin
You may also like
Slide 1 of 9
Lantas (END) cover
Arsyilazka cover
You Are Worth [END] cover
My Beloved Enemy [Segera Terbit] cover
Jangan Pergi Kakak!! cover
GrapicH [✔] JOHNTEN FML cover
Dyara Dan Kisahnya [End] cover
Mushaf Cinta Dari-Nya [ END ] cover
Melangkah Tanpa Arah  cover

Lantas (END)

47 parts Complete

(TAHAP REVISI) PERINGATAN ⚠️ Dibeberapa part terdapat adegan kekerasan dan kata-kata kasar! ------------------------- Navisha Aqila Anastasia, gadis berambut sebahu berusia 17 tahun, adalah siswi cerdas yang selalu menjadi kebanggaan sekolahnya. Memasuki awal kelas 12, ia dipertemukan dengan Arzan Nauval Abraham, siswa yang harus mengulang tahun terakhirnya. Awalnya, mereka hanyalah dua orang asing yang kebetulan duduk di bangku yang sama. Namun, waktu demi waktu menghapus jarak di antara mereka, mengubah pertemuan biasa menjadi kisah yang tumbuh di sela tawa dan diam-diam yang saling mengerti. Hingga suatu hari, ada satu hal yang menyangkut orang tua mereka yang memaksa mereka untuk menjaga jarak, seolah perasaan yang sudah terlanjur tumbuh harus dibekukan begitu saja. Haruskah mereka menyerah pada ego orang tua mereka? Atau justru melawan demi kebahagiaan yang mereka yakini? ~~~ "Terima kasih, karena pernah menjadi rumah, meski bukan yang terakhir."