"Tujuh Napas yang Tak Pernah Pulang"
Di tengah gelapnya penjajahan Indonesia, tujuh pemuda tampan nan gagah bersatu demi satu janji: kebebasan. Arif, Yusuf, Jaka, Toni, Farhan, Dimas, dan Bima bukan hanya sahabat, mereka adalah napas terakhir perjuangan tanah air. Berasal dari darah terbaik Nusantara, tinggi menjulang, wajah rupawan, dan hati baja-mereka rela meninggalkan cinta, keluarga, dan impian demi satu nama: Merdeka.
Dalam perang, mereka menulis kisah tentang pengorbanan, persahabatan, dan cinta yang tak sempat selesai. Dengan latar dua tahun sebelum dan sesudah proklamasi, naskah ini membawa kita menyelami harapan yang gugur sebelum waktunya, janji yang terkubur bersama tanah merah, dan tujuh napas yang hingga kini... tak pernah benar-benar pulang.
ENHYPEN AU