Arsena Pramudya adalah seorang perwira militer yang dipindah tugaskan menjadi ajudan pribadi Ketua Umum partai politik. Hidupnya disiplin, terencana, dan jauh dari urusan percintaan. Baginya, tanggung jawab adalah segalanya, dan tidak ada ruang untuk hal-hal yang bisa mengalihkan fokusnya, termasuk cinta.
Sementara itu, Ayyana adalah gadis biasa yang bekerja di sebuah toko kue. Hidupnya sederhana, namun penuh warna. Ia percaya bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil, termasuk dalam setiap aroma manis yang keluar dari oven tempatnya bekerja.
Pertemuan mereka terjadi secara tidak terduga, seperti takdir yang memainkan perannya sendiri. Ayyana, dengan kepolosan dan ketulusannya, perlahan jatuh hati pada Arsena. Ada sesuatu dalam diri pria itu-ketegasan, ketenangan, dan sorot mata yang sulit diterjemahkan-yang membuatnya ingin mengenal lebih jauh.
Namun, Arsena tidak mudah terbuka. Ia melihat Ayyana sebagai seseorang yang terlalu murni untuk dunia yang ia jalani. Hidupnya terlalu rumit, penuh dengan tanggung jawab besar yang tak bisa ia abaikan begitu saja. Ditambah lagi, keluarganya juga tidak menyetujui hubungan yang mungkin terbentuk di antara mereka.
Di tengah jarak yang semakin terasa, akankah cinta Ayyana tetap bertahan? Atau justru hanya menjadi perasaan sepihak yang tak pernah terbalas?
"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara.
"Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna.
Awalnya, Tiara hanya mengantar pesanan untuk Pak Johan, tapi siapa sangka hal itu membuatnya dituduh sebagai penyusup oleh ajudan kepercayaan Pak Johan, Arjuna. Adu mulut panas pun terjadi, menandai awal hubungan mereka yang penuh benturan.
Bagi Tiara, Arjuna hanyalah pria dingin, galak dan menyebalkan. Sebaliknya, Arjuna memandang Tiara sebagai gadis keras kepala yang sulit diatur. Namun, di balik ketidaksukaan itu, perhatian Arjuna perlahan mencuri hati Tiara-sebuah perhatian yang tak pernah ia harapkan.
Sayangnya, hati Tiara tak mudah luluh. Ia tahu dirinya bukanlah seseorang yang pantas berdampingan dengan ajudan seperti Arjuna. Perbedaan mereka seperti langit dan bumi. Tapi bagaimana jika takdir punya rencana lain?